Massa Bakar Sepeda Motor Billy
Warga Lingkungan I Kelurahan Banjer Kecamatan Tikala, dihebohkan dengan peristiwa amuk massa dan pembakaran
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Manado, Deffriatno Neke
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Warga Lingkungan I Kelurahan Banjer Kecamatan Tikala, dihebohkan dengan peristiwa amuk massa dan pembakaran satu sepeda motor tepat di perempatan jalan, sekitar pukul 04.00 Wita, Selasa (1/10/2013).
Motor dengan nomor polisi DB 5455FD yang dibakar masyarakat Kelurahan Banjer Lingkungan I ini merupakan motor milik Billy Gilbert Gerson Kereh (19), warga Lingkungan Kelurahan Tingkulu, Kecamatan Wanea.
Menurut kakak korban, Gledis Kereh (22), adiknya malam itu pulang dari acara ulang tahun di Tikala Baru. Saat lewat di perempatan Banjer, adiknya sempat mengisi bensin eceran.
"Tiba-tiba datang beberapa warga, langsung menarik korban, kemudian disabet dengan parang, tapi adik saya melarikan diri bersama teman-temannya, sementara sepeda motor dikasih tinggal dan dibakar warga," kata Gledis.
Billy kemudian dilarikan di RS Advent Teling untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut karena mengalami luka pada bagian kepala sebelah kanan. Ia mendapat sekitar 28 jahitan.
Kapolsek Tikala AKP Killion Landangkasiang saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, pembakaran sepeda motor tersebut terjadi saat enam sepeda motor melintas di jalan perempatan Kelurahan Banjer. Sambil melintas pengendara sepeda motor tersebut berteriak-teriak di kelurahan tersebut.
"Menurut keterangan saksi, rombongan sepeda motor tersebut berhenti, karena satu sepeda motor berhenti mengisi bensin pada penjual bensin eceran tak jauh dari perempatan jalan tersebut. Saat mengisi bensin tersebut, seorang pemuda yang dibonceng tersebut kembali jalan kaki menuju ke perempatan jalan ini langsung berteriak lantang dan memicu kemarahan warga setempat," ujar Killion.
Mendengar teriakan tersebut, warga Kelurahan Banjer keluar rumah dan langsung mengejar pemuda yang berteriak. Melihat ia dikejar, pemuda tersebut langsung lari tunggang langgang kembali ke tempat teman-temannya. Sementara itu, lima sepeda motor yang sementara menunggu satu temannya yang mengisi bensin, langsung kabur setelah melihat seorang temannya dikejar massa.
"Karena dikejar massa, lima sepeda motor langsung kabur. Sementara satu sepeda motor yang isi bensin tadi bonceng tiga. Karena jalannya kurang baik akhirnya sepeda motornya jatuh, dan mereka kabur, sementara sepeda motor ditarik dan disimpan di perempatan jalan dan dibakar massa," ucapnya.
Ia menambahkan, kasus ini merupakan kasus rentetan dendam lama yang masih terus terbawa hingga sekarang. Namun ia menyesalkan tindakan warga yang main hakim sendiri tanpa meminta perlindungan dari aparat petugas kepolisian.
"Saya mengimbau bila terjadi sesuatu jangan main hakim sendiri, teleponlah aparat kepolisian atau telepon saya, agar saya langsung turun ke lapangan bersama anggota. Ini sudah memancing kerusuhan, perempatan Banjer ini sudah sering kali terjadi. Saya sudah sampaikan ke Pak Kapolresta," ungkap Killion.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.