Polda Jambi: Warga Bakar Mobil Polisi karena Salah Paham
Polda Jambi menilai, kerusuhan di Kabupaten Sarolangun dipicu salah paham warga terhadap aparat kepolisian.
Laporan wartawan Tribun Jambi, Berman Sibuea
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Polda Jambi menilai, kerusuhan di Kabupaten Sarolangun dipicu salah paham warga terhadap aparat kepolisian.
Kabid Humas Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Almansyah mengatakan, kerusuhan itu berawal ketika polisi menggelar operasi penambang emas tak berizin (PETI) di Kecamatan Limun, Selasa (1/10/2013).
"Melihat petugas datang, pelaku penambang ilegal melarikan diri. Satu di antaranya, adalah masyarakat yang langsung masuk lubang bekas galiannya sendiri. Karenanya ia terluka," kata Almansyah.
Selanjutnya, petugas membawa warga yang terluka itu ke rumah sakit. Tak lama berselang, Warga itu meninggal.
Mendengar kejadian itu, masyarakat berkumpul dan langsung melempari petugas dengan batu. Masyarakat yang kian banyak, petugas kemudian melakukan tembakan peringatan
"Tapi menggunakan peluruh hampa. Masyarakat tetap melakukan perlawanan. Karena terdesak, petugas mundur," ungkap Almansyah.
Pada saat itulah, empat anggota polisi terkena lempara batu hingga akhirnya dievakuasi oleh Kapolres Sarolangun. Satu unit mobil patroli milik petugas dibakar.
"Sampai di rumah sakit Sarolangun satu anggota Brimob meninggal dunia. Situasi terakhir lokasi sudah terkendali," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.