TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Uji coba penggenangan Bendungan atau Waduk  Jatigede batal dilakukan pada Selasa (1/10/2013). Padahal sesuai rencana, uji coba penggenangan itu dilakukan mulai 1 Oktober dengan cara menutup aliran air Sungai Cimanuk di terowongan pengelak.

Batalnya uji coba penggenangan akibat derasnya aksi protes warga di lokasi genangan dan belum tuntasnya penanganan masalah Jatigede. Uji coba penggenangan Jatigede pun dijadwal ulang.

"Uji coba penggenangan tidak jadi 1 Oktober dan dijadwal ulang. Jadwal ulang masih belum ditentukan," kata Humas Satuan Kerja Jatigede, Suhara, Selasa (1/10/2013).

Menurut Suhara, penjadwalan ulang dilakukan karena melihat kondisi lapangan. "Kondisi di lapangan masih belum selesai yaitu masalah dampak sosial," katanya.

Uji coba penggenangan dilakukan karena alasan teknis. Kontruksi dam yang terbuat dari beton harus diuji dulu dengan cara digenangani sebelum mendapat sertifikat.

Batalnya uji coba penggenangan ini menyusul adanya kesepakatan yang diteken Bupati Endang Sukandar, Sekda Zaenal Alimin dan Ketua DPRD Sumedang Yaya Widarya serta Kepala Satker Jatigede A Erlangga Mardjono. 6 September lalu.

Dalam surat kesepakatan itu, ada tiga poin yaitu setuju untuk menangguhkan agar penggenangan Waduk Jatigede tidak jadi dilaksanakan 1 Oktober 2013. Kedua, setuju agar penanganan dampak sosial kemasyarakatan Waduk Jatigede diselesaikan sebelum dilakukannya penggenangan. Terakhir, sebelum dilakukannya penggenangan Waduk Jatigede agar terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah genangan Jatigede.

Pembatalan uji coba penggenangan, membuat orang terkena dampak (OTD) Bendungan Jatigede mengurungkan niatnya untuk melakukan aksi besar-besaran ke proyek. Beberap warga Jatigede, Selasa siang kemarin, datang ke lokasi proyek untuk memastikan tidak ada kegiatan yang mengarah ke penggenangan bendungan. (std)