TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Wakil Ketua Panitia APEC, Chairul Tanjung memastikan total dana yang digunakan untuk penyelenggaraan APEC sebesar Rp 364,765 miliar. Dana tersebut diklaim lebih rendah dibandingkan KTT APEC yang diadakan di Vladivostok, Rusia.

Chairul Tanjung, Wakil Ketua Panitia APEC, bercerita bahwa dia sempat diajak oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengunjungi APEC di Rusia sekaligus mengecek total nilai anggaran yang digunakan dari awal proses pembangunan hingga pelaksanaan APEC.

"Saya waktu itu cek angkanya, ternyata puluhan miliar dollar Amerika Serikat. Kenapa bisa mahal, karena Rusia membangun bandara dan jalan tol baru," katanya dalam konferensi pers APEC, di Nusa Dua, Bali, Kamis (3/10/2013).

Chairul menyatakan, anggaran yang digunakan untuk infrastruktur APEC hingga nanti akhir tahun yaitu sebesar Rp 364.765 miliar. Dana tersebut digunakan mulai 1 Januari 2013 hingga akhir tahun.

Dana tersebut sumbangan dari empat kementerian yaitu Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Informasi dan Komunikasi.

Alasan Tidak Terlalu Mahal

Menurut Chairul, rendahnya investasi dana APEC yaitu karena semua pembiayaan di sektor infrastruktur dibiayai oleh sejumlah BUMN.

Untuk ekspansi Bandara Ngurah Rai, PT Angkasa Pura I mengundang sejumlah investor untuk ikut membiayai perluasan bandara internasional tersebut.

Sedangkan, jalan tol Bali Mandara yang baru saja diresmikan SBY itu dilakukan PT Jasa Marga sebagai proyek patuingan dengan Pemda Tingkat I dan 2.

"Kalau Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) dibangun Kompas Gramedia. Hotel Sofitel dibiayai Agung Podomoro Grup. Jadi Sofitel itu punya pak Trihatma (Dirut Agung Podomoro), bukan punya Chairul Tanjung," ujarnya.

Akhir kata, bos Transcorp tersebut mengimbau semua kalangan untuk ikut menyukseskan gelaran KTT APEC 2013.