Warga Perbatasan Keluhkan Pulsa Ponsel Tersedot Operator Timor Leste
Warga perbatasan Indonesia-Timor Leste, terus mengeluh lantaran pulsa ponsel mereka tersedot jaringan ponsel Timor Leste.
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU - Warga yang bermukim di sepanjang perbatasan antara Indonesia-Timor Leste, terus mengeluh lantaran pulsa telepon seluler mereka tersedot jaringan telepon seluler Timor Leste.
Persisnya, itu terjadi di kalangan warga Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur.
Masalah ini diungkapkan Yosef Klau, Kepala Desa Banain A, Kecamatan Bikomi Utara, saat berdialog dengan Pengawas Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI), Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (2/10/2013).
"Hampir semua warga mengeluh karena pulsa yang ada di ponsel selalu nol rupiah, meski sudah berulang kali diisi. Saya barusan isi Rp 100 ribu tetapi belum sampai beberapa menit langsung kosong karena disedot oleh pemancar Timor Leste," tutur Yosef.
Padahal, menurut Yosef, base transceiver station (BTS) Telkomsel milik Indonesia yang dipasang di sejumlah Kecamatan di wilayah itu lebih banyak dari BTS milik Timor Leste. "Timor Leste hanya pasang satu BTS, tapi langsung menguasai semua jaringan ponsel semua warga yang tinggal di perbatasan," kata Yosef.
"Masa sih Timor Leste yang baru merdeka 13 tahun sudah lebih maju dari kita yang telah mendeka 68 tahun. Apalagi nanti kalau seandainya Timor Leste menyewa satelit Palapa, kita bakal tak berkutik. Karena itu kami minta, khusus untuk daerah perbatasan lebih banyak dibangun pemancar yang memiliki jaringan yang kuat," pinta Yosef.
Terkait dengan keluhan itu Dewan Pengawas BP3TI, Fatimah Dahlan mengatakan akan berkoordinasikan dengan penyedia layanan telekomunikasi agar bisa dicarikan jalan keluarnya.
"Kita setiap bulannya melakukan rapat dengan para penyedia layanan telekomunikasi sehingga kita minta keluhan itu disampaikan kepada Camat dan Bupati sehingga dibuatkan laporan langsung ke Kemenkoinfo," jelasnya.