TRIBUNNEWS.COM , SURABAYA - Usai upacara Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke 68, ratusan warga sipil berbondong-bondong menuju ke lapangan Markas Komando Daerah Militer (Makodam) V Brawijaya, Sabtu (5/10/2013).

Mereka ramai-ramai memarkir kendarannya, mayoritas sepeda motor di titik-titik terdekat lapangan Makodam.

Lalu mendekat ke lapangan, menyaksikan demontrasi penanggulangan teroris (gultor) dan terjun payung.

Suara tembakan dan ledakan yang keras membuat mereka bertepuk tangan.

Namun, saat sebuah kotak yang disimulasikan sebagai markas teroris akan diledakkan, panitia tiba-tiba membatalkan.

Pasalnya, warga yang datang semakin banyak dan ramai-ramai berkerumun sangat dekat dengan lapangan.

Meski gagal melihat ledakan, warga masyarakat yang tumplek blek mulai dari anak-anak balita hingga orang tua itu tetap asyik.

Saat 30 penerjun tampil setelah melompat dari pesawat Cassa 212, kemudian mendarat di lapangan upacara, warga memberikan tepuk tangannya.

"Mumpung libur, jadi lihat demo tentara saja. Sambil lihat tank," kata Dewanti, warga Jl Bumiarjo.

Tank adalah salah satu dari alutsista TNI yang juga dipamerkan saat upacara.

Mereka tidak hanya mendekat, tapi banyak yang menggunakannya sebagai latar belakang foto.

Beberapa anggota TNI yang berjaga dan peserta upacara, sempat meminjamkan baretnya kepada warga untuk berfoto.