Pengaman Perbatasan RI-RDTL Gagalkan 900 Liter BBM Selundupan
Satuan tugas pengaman perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL dari Batalyon Infanteri (Yonif) 743/PSY, berhasil menggagalkan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Fredy Hayong
TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Satuan tugas pengaman perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL dari Batalyon Infanteri (Yonif) 743/PSY, yang baru sebulan bertugas (September 2013), berhasil menggagalkan 900 liter bahan bakar minyak (BBM) yang diduga hendak diselundupkan ke wilayah RDTL. Barang bukti tersebut setelah diamankan langsung diserahkan ke Polri untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL, Mayor (Inf) Budy Prasetyo, menyampaikan hal ini di sela mengikuti upacara HUT TNI ke-68 di Lapangan Umum Atambua, Sabtu (5/10/2013).
Mayor Budy mengungkapkan, batalyon yang dipimpinnya bukan kesatuan baru di NTT karena selama ini bermarkas di Kupang. Untuk kesekian kalinya satuan ini dipercayakan negara menjaga keamanan di perbatasan RI-RDTL.
Walau baru sebulan bertugas, kata Budy, pihaknya sudah bekerja mengamankan wilayah NKRI dari upaya oknum tertentu yang hendak "bermain" dalam hal penyelundupan. Terbukti saat ini tercatat 900 liter BBM berhasil digagalkan oleh anggota yang bertugas di pos perbatasan. Langkah seperti ini akan terus dilakukan karena daerah ini masih
membutuhkan BBM subsidi pemerintah sehingga tidak dibenarkan oknum tertentu ikut bermain.
"Kita (Yonif 743/PSY) memang baru sebulan bertugas. Kita sudah bekerja dan beberapa waktu lalu anggota berhasil gagalkan upaya penyelundupan BBM sebanyak 900 liter. Kita tentu tetap berkoordinasi dengan institusi terkait juga masyarakat untuk sama-sama mengamankan perbatasan," tutur Budy.
Ditambahkannya, kerja sama dengan pasukan pengaman perbatasan di RDTL tentu tetap berjalan seperti yang sudah dilakukan termasuk border meeting. Hal ini penting, walau beda ideologi tetapi keamanan perbatasan tetap jadi tanggung jawab kedua belah pihak.
Komandan Polisi perbatasan RDTL, Super Intendent Policia, Augustino Gomez, yang menjadi tamu kehormatan upacara HUT ke-68 TNI di Atambua kepada wartawan, mengatakan, selama ini keamanan di kedua negara tetap aman dan kondusif.
Kerja sama seperti patroli bersama, border meeting selama ini berjalan baik karena prinsip yang dipegang adalah hidup berdampingan secara damai sebagai negara tetangga.
Tentunya ke depan, kata Gomez, yang pernah menjadi anggota Brimob di NTT itu, kerja sama yang sudah dilakukan Satgas Pamtas RI-RDTL sebelumnya terus dipertahankan dan dilanjutkan oleh pasukan yang baru sekarang.