Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Waspadai Kasus Antraks di Tiga Kabupaten di Jawa Tengah

Saya sudah menyebar surat edaran tentang pengawasan hewan kurban.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Waspadai Kasus Antraks di Tiga Kabupaten di Jawa Tengah
Warta Kota/Adhy Kelana
Sejumlah wanita cantik menjadi Sales Promotion Girl (SPG) di mal hewan kurban di kawasan Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (25/9/2013). Hewan kurban jenis sapi dan kerbau yang dijual di tempat ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 10 juta sampai Rp 200 juta. Warta Kota/Adhy Kelana 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Radiya (69) warga Krobokan, Semarang Barat berharap sapi dan kambing yang dijualnya jelang perayaan Idul Kurban tahun ini laku. Harapannya itu sebanding dengan harga sapi yang melonjaak dibanding tahun lalu. Kini, seekor sapi bisa dihargai Rp 14 juta.

"Kalau tahun kemarin parah, jual sapi masak Rp 8 juta. Yah moga-moga laku," katanya saat menunggui hewan ternaknya di pinggir Kanal Banjir Barat, Senin (7/10/2013).

Selain sapi, Radiya juga menjual kambing dengan berbagaai macam ukuran. Kambing termurah dihargai Rp 2 juta, sedangkan termahal mencapai Rp 3,15 juta per ekor. Harga itu melejit dibanding 2012.

Kepala Dinas Peternakan Jateng, Witono mgakui harga jual hewan kurban melonjak hingga 30 persen lebih. Harga sapi berada di kisaran Rp 13 juta hingga Rp 16 juta, sedangkan kambing Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta. Harga pasaran bisa lebih mahal lagi.

Dari segi stok, Jateng mencukupi. Perkiraannya kebutuhan sapi di Jateng mencapai 50 ribu ekor. Stok sapi saat ini mencapai 85 ribu ekor. Lalu, dari kebutuhan 213 ribu ekor kambing, persediaan Jateng mencapai 280 ribu.

"Saya sudah menyebar surat edaran tentang pengawasan hewan kurban. Satu di antaranya memperketat pengawasan hewan kurban yang masuk Jateng," katanya.

Berita Rekomendasi

Selain stok, Witono juga mewaspadai penyakit antraks. Ada tiga daerah endemi antraks yang menjadi perhatian khusus yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Sragen. Tahun lalu ada satu kasus antraks di Boyolali namun terkendali.

Witono juga menyoroti soal sapi sampah di TPA Jatibarang Semarang. Sapi yang memakan sampah jelas tidak boleh karena tidak sehat. Lain lagi jika sampah yang dimakan sampah misalnya bekas sayur.

Ia sudah bertanya pada pemerintah Kota Semarang tentang hal itu. Pemkot menjawab sudah mengirimkan surat edaran. Seharusnya , sapi itu dikandangkan dan diberi rumput biasa. Jika makan sampah bisa jadi mengaandung logam berat yang bahaya bagi kesehatan manusia.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas