Satpol PP Pamkesan Razia Rumah Kos
“Saya hanya minta Mbak, menunjukkan KTPnya, untuk saya catat,” ujar petugas.
Laporan Wartawan Surya,Muchsin
TRIBUNNEWS.COM,PAMEKASAN - Sejumlah rumah kos-kosan di wilayah Kecamatan Kota dan Kecamatan Pademawu, Pamekasan dirazia petugas Satpol PP Pamekasan, Selasa (8/10/2013) malam.
Namun dari lima lokasi yang menjadi sasaran operasi itu, petugas tidak menemukan penghuni kos yang berbuat mesum atau kumpul kebo. Malah sebagian besar kamar kos itu banyak kosong. Tidak jelas, apakah penghuninya kebetulan ke luar atau sepi penghuni.
Operasi yang berlangsung mulai pukul 20.30 hingga pukul 23.00 itu, pertama petugas mendatangi rumah kos di kawasan Jl Pramuka. Di lokasi itu petugas hanya mendapat dua wanita remaja yang tinggal sendirian di kamarnya. Sementara di kamar lain kosong.
Begitu juga ketika petugas mendatangi rumah kos yang tempatnya nyelempit di kawasan Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu. Petugas hanya mendapati seorang wanita berusia 30 tahun tinggal di kamarnya sendirian.
Namun wanita beralamat di Jl Mayangkara, Desa Laden, Kecamatan Kota ini tidak banyak memberikan penjelasan, kenapa tinggal di rumah kos itu dan apa pekerjaannya.
“Saya hanya minta Mbak, menunjukkan KTPnya, untuk saya catat,” ujar petugas.
Rupanya sebagian petugas Satpol PP yang diterjunkan tadi malam itu heran, karena di tempat perkampungan yang hanya bisa dilalui sepeda motor terdapat rumah kos-kosan berisi sekitar 10 kamar.
Sedang kos-kosan di Jl Gatot Koco, di Jl Sersan Mesrul dan di Jl Bonorogo, petugas juga tidak mendapatkan kamar yang mencurigakan. Kecuali seorang wanita asal Sumenep, yang tidak mengantongi KTP dengan alasan hilang.
“Tolong KTPmu diurus. Jangan sampai terjadi sesuatu pada dirimu dan keluargamu tak bisa dihubungi karena kamu tidak mempunya KTP,” kata petugas.
Kasi Penegakan Perda Syamsul Rijal, yang dimintai komentarnya mengatakan, razia ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan ketentraman umum terhadap rumah kos-kosan yang berbau negatif, terutama dari peredaran miras, mesum dan asusila lainnya.
“Kami tidak menemukan penyimpangan terhadap penghuni rumah kos ini, bukan karena operasi ini bocor, tapi karena pemilik kos sudah membentengi dan memperketat bagi penghuni kos, termasuk tamu yang berkunjung ke rumah kos,” kata Syamsul Rijal.