TRIBUNNEWS.COM SUBANG,  - Sejumlah pejabat setingkat Kepala Bidang (Kabid) dan Kepala Seksi (Kasi) di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, telah memenuhi panggilan Unit Tindak Pidana Korupsi pada Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Subang.

"Mereka telah datang memenuhi panggilan kami sebagai saksi-saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi bantuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Subang," kata Kepala Satreskrim Polres Subang AKP Dicky F Bachriel melalui Kanit Tipikor Iptu Donny A Harvida kepada Tribun di Subang, Minggu (13/10).

Ia mengatakan, saat ini, pihaknya tengah menyelidiki dugaan kasus tindak pidana korupsi bantuan untuk PAUD yang dananya berasal dari APBD Subang tahun anggaran 2012. Yang mana, pihaknya mengaku menemukan sejumlah kejanggalan.

"Anggaran bantuan untuk PAUD ini senilai Rp 2 miliar untuk 100 PAUD di Subang. Peruntukannya untuk mebeler dan alat peraga," ujar Dicky.

Dari dana Rp 2 miliar untuk 100 PAUD tersebut, Dicky mengatakan beberapa PAUD penerima dana tersebut diduga bermasalah karena jenis bantuan yang diterima tidak ditemukan sama sekali.

"Ada 10 PAUD yang menurut temuan kami diduga bermasalah. Temuan sementara, ada bantuan yang fiktif. Dan saat ini, kami intensifkan pemeriksaan administrasi pengajuan bantuan tersebut, seperti siapa yang menyetujui, siapa pihak yang mengklarifikasi persyaratan penerima bantuan tersebut," ujar Dicky.

Tidak hanya itu, kata Dicky, dalam temuannya, PAUD yang terdata sebagai penerima bantuan dari APBD Subang tahun 2012 tersebut, justru pihaknya menemukan kembali sejumlah kejanggalan.

"Temuan sementara kami di 10 PAUD tersebut, PAUD penerima bantuan ini tidak ada sama sekali. Kami sudah cek ke beberapa desa tempat alamat PAUD tersebut dan temuan sementara enggak ada," ujarnya. (men)