Dua Perampok Hadang Juragan Kelapa, Uang Rp 23 juta Amblas
"Dunyoku jupuken. Bojoku ojok mbok pateni (hartaku ambil saja. Tapi suamiku jangan dibunuh, red), "tutur Mujiati.
Laporan Wartawan Surya,Sylvianita Widyawati
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Nasib naas menimpa pasangan suami istri Mujiati-Suradi, warga Desa/Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Senin pagi (14/10/2013).
Ketika hendak berangkat ke Pasar Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, ia sudah disanggong dua perampok depan rumahnya.
Kawanan perampok yang berjumlah dua orang itu memakai motor, bercadar dan membawa celurit.
Uang Rp 23 juta yang hendak dipakai untuk membeli kelapa diambil perampok.
Perampok juga melukai Suradi (55). Ia mengalami luka serius karena kena bacok perampok.
Sedang istrinya, Mujiati (53) sempat ditampar pipi kirinya oleh perampok dan memiliki luka di pelipisnya.
Ia juga kehilangan kalung emas 33 gram. Sedang gelang emas 55 gram kemudian ditemukan oleh anggota Polsek Gedangan ketika melakukan olah TKP.
"Dunyoku jupuken. Bojoku ojok mbok pateni (hartaku ambil saja. Tapi suamiku jangan dibunuh, red), "tutur Mujiati.
Informasi yang diperoleh Surya Online (Tribunnews.com Network), seperti biasa, tiap Senin dan Kamis, hari pasaran, pasutri ini ke Pasar Sitiarjo.
Mereka selalu berangkat pukul 02.00 WIB. Kondisi jalan sekitar lokasi juga sudah ramai.
Tapi mereka tidak menduga jika kepergian mereka ke pasar sudah ditunggu oleh kawanan perampok. Kemungkinan mereka juga mengetahui kebiasaan pasutri ini.
Sebab uang yang dimasukkan dalam tas dan sudah diberi baju rangkap dua oleh Suradi juga sudah diketahui pelaku. Korban Suradi dan istrinya kemudian dilarikan ke RS Wava Kepanjen.