Reuters dan Al Jazeera Ikut Liput Pernikahan Putri Keraton Yogyakarta
Pernikahan Agung (Pawiwahan Ageng) putri keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X, telah menarik perhatian internasional.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Pernikahan Agung (Pawiwahan Ageng) putri keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X, telah menarik perhatian internasional.
Sudah ada lima media internasional, yang mendaftarkan diri untuk melakukan reportase selama prosesi pernikahan mulai 21-23 Oktober 2013.
Deny Reksa, Panitia Pernikahan Agung GKR Hayu dengan KPH Notonegoro, mengatakan kelima media itu ialah NHK dari Jepang, Associated Press (AP) dari Amerika Serikat, Agence France-Presse (AFP) dari Prancis, Al Jazeera dan Reuters.
Sekelompok jurnalis Turki, juga pernah mengajukan permohonan peliputan Pernikahan Agung melalui Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam IX beberapa waktu silam.
"Mereka (media-media asing) yang berminat untuk meliput. Beberapa media asing lain juga dalam proses konfirmasi, karena mereka masih berada di Bali meliput APEC," papar Deny Reksa, Sabtu (12/10/2013).
Sedangkan media lokal dan nasional yang hendak melakukan reportase jumlahnya mencapai puluhan, baik media cetak maupun elektronik.
Untuk menfasilitasi para jurnalis yang ingin meliput, khususnya saat kirab manten pada 23 Oktober 2013, Keraton telah menyediakan sekitar 10 lokasi khusus pengambilan gambar. Lokasi itu tersebar di sepanjang rute kirab, mulai dari Alun-alun utara Yogyakarta, Malioboro hingga Kepatihan.
Hal itu, selaras dengan keinginan Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan HB X menjadikan prosesi pernikahan agung terakhir di Keraton itu sebagai media promosi untuk menggenjot tingkat kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.
Karenanya, berbagai upaya promosi dilakukan untuk menyebar informasi terkait Pernikahan Agung putrinya antara lain melalui perwakilan diplomat Indonesia di luar negeri serta melalui website kratonwedding.com besutan GKR Hayu yang diluncurkan awal Oktober lalu.
"Pengalaman acara pernikahan agung GKR Bendoro pada 2011, ternyata menyedot perhatian banyak contributor internasional," tutur Sultan HB X beberapa waktu silam.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir Abdullah mengatakan, dengan adanya publikasi oleh media-media internasional, diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan lokal dan asing sekitar 5-10 persen, terutama pada saat Kirab Mempelai dengan 12 kereta kencana keraton pada Rabu, 23 Oktober 2013.
"Diharapkan mampu membantu meningkatkan okupansi berbagai fasilitas akomodasi yang kini banyak bermunculan di Yogyakarta meliputi hotel, restoran dan perusahaan transportasi," tuturnya.