Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembagian Daging Kurban di Magelang Ricuh

Pembagian kupon daging hewan kurban di Masjid Agung, Kauman, Kota Magelang diwarnai kericuhan.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Pembagian Daging Kurban di Magelang Ricuh
Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi Sejumlah siswa membantu membungkus dan menimbang daging kurban yang sudah dipotong-potong saat dilibatkan pada acara kurban 

 
TRIBUNNEWS.COM MAGELANG,  – Pembagian kupon daging hewan kurban di Masjid Agung, Kauman, Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa (15/10/2013) diwarnai kericuhan.

Ratusan warga yang ingin mendapatkan kupon saling berebut masuk ke halaman masjid,  meringsek berusaha melewati pagar besi di depan halaman.

Akibat berdesak-desakan seorang nenek jatuh dan nyaris terinjak-injak. Sejumlah balita menangis karena terhimpit di tengah ratusan warga, bahkan petugas harus menampar seorang warga karena dinilai tidak tertib.

Sebelum pembagian kupon, petugas sudah meminta warga agar tertib, namun warga tetap bergerombol di luar pagar. Baru beberapa jam setelah kupon dibagikan, situasi berangsur-angsur tertib.

Wawan (32), seorang warga mengaku sempat terjadi keributan saat dirinya ikut mengantre bersama ratusan warga lainnya. Menurutnya, warga berebut karena khawatir tidak kebagian kupon. Apalagi jumlah hewan kurban yang dipotong tidak terlalu banyak.

"Kami sudah mengantre lebih dari dua jam. Warga berebut karena takut tidak kebagian daging kurban. Ini seharusnya dijadikan pelajaran, khususnya bagi para pejabat, karena masih banyak warga miskin yang membutuhkan uluran tangan," tutur Wawan.

Berita Rekomendasi

H Jauhari (71), Ketua Panitia Hewan Kurban Masjid Agung Kota Magelang mengatakan, pembagian hewan kurban rutin dilakukan setiap hari Raya Idul Adha.

Namun dia mengakui tahun ini jumlah hewan kurban lebih sedikit dibanding tahun-tahun lalu. Jauhari menyebutkan, pihaknya hanya menyembelih empat ekor sapi dan 20 ekor kambing.

Padahal tahun lalu, ada enam ekor sapi dan 46 ekor kambing. "Penurunan ini mungkin karena banyak warga yang lebih memilih menyembelih kurban di kampungnya masing-masing," ucap Jauhari.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas