Status 'Waspada' Tangkuban Parahu Masih Diberlakukan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum mencabut status waspada (Level II) Gunung Tangkuban Parahu.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum mencabut status waspada (Level II) Gunung Tangkuban Parahu.
Pasalnya, gunung api yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat tersebut masih menunjukkan gejala letusan berupa aktivitas getaran tremor setiap hari.
Menurut Pejabat Pelaksana Bidang Penyelidikan dan Pengamatan Gunung Api dari PVMBG Gede Suantika, aktivitas tremor tersebut terjadi hampir setiap hari dengan durasi selama enam menit.
"Sejak tiga hari lalu, terekam tremor dengan durasi enam menitan yang amplitudonya semakin hari semakin meningkat. Status Gunung Tangkuban Parahu tidak ada peningkatan dan masih tetap waspada," kata Gede, Selasa (15/10/2013).
Gede menjelaskan, aktivitas tremor merupakan cerminan adanya aliran fluida, gas, atau migrasi tekanan ke permukaan kawah ratu. Kendati demikian, aktivitas Gunung Tangkuban Parahu dapat dikatakan berkurang dan belum tentu aktivitas tremor harian tersebut menimbulkan letusan.
"Secara visual tidak ada tanda peningkatan kegiatan di Kawah Ratu dan kawah-kawah lainnya, embusan uap air bercampur gas-gas vulkanik dominan berwarna putih tipis mengepul sedang," bebernya.
Lebih lanjut Gede menambahkan, untuk saat ini, rekomendasi mengenai tidak dibolehkannya kegiatan manusia dalam radius 1,5 kilometer dari pusat Kawah Ratu masih tetap diberlakukan.