Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Judas: Mentawai Membutuhkan Pangkalan TNI AL

Kepualuan Mentawai membutuhkan kehadiran pangkalan laut TNI AL untuk menghadapi ancaman dari luar.

Editor: Domu D. Ambarita
zoom-in Judas: Mentawai Membutuhkan Pangkalan TNI AL
TRIBUNNEWS.COM / Domu D. Ambarita
Kapal Feri yanbersandar di Pelabuhan Bungus Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat. Kapal yang dikenal dengan sebutan Ambu-ambu ini merupakan angkutan utama dari Pulau Sumatera ke Kepulauan Mentawai, berlayar dua kali seminggu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepulauan Mentawai membutuhkan kehadiran pangkalan laut TNI AL. Dengan pembangunan Lanal TNI, Mentawai sebagai pulau terluar di bagian barat Indonesia akan kuat menghadapai berbagai macam potensi ancaman keamanan dan pertahanan laut yang mungkin masuk dari gerbang Samudera Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus segera memberi perhatian penuh terhadap posisi strategis Kepulauan Mentawai. Kepulauan yang terletak di Provinsi Sumatera Barat itu membutuhkan pertahanan dan keamanan laut maksimal.

Kepulauan Mentawai harus dilihat sebagai daerah strategis terkait dengan pertahanan, keamananan dan kedaulatan wilayah Indonesia.

"Dengan paradigma yang baru ini, Mentawai membutuhkan pangkalan laut TNI AL dan juga fasilitas pendukung lainnya yang pada akhirnya semua itu akan mendorong terbentuknya pembangunan terintegrasi di semua bidang," kata Bupati Mentawai Judas Sabaggalet dalam diskusi publik tentang "Penegakan Hukum di Laut Yang Efektif Dalam Rangka Menjamin Tercapainya Kesejahteraan Rakyat" di Jakarta, Kamis (17/10/2013). 

Diskusi yang diadakan Institut Keamanan dan Keselamatan Maritim Indonesia (IK2MI) dihadiri para pemangku kepentingan laut dari berbagai instansi termasuk TNI Angkatan Laut dan Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) RI. Demikian rilis IK2MI yang diterima Tribun, Jumat (18/10/2013).

"Saya berharap bahwa suatu hari, jarak tempuh Padang - Mentawai hanya memakan waktu jarak tempuh 3 jam untuk jarak 145 km. Selama ini, waktu tempuh Padang - Mentawai adalah 10 - 11 jam menggunakan fery biasa. Dan percepatan waktu tempuh itu merupakan indikator pembangunan ekonomi yang bagus," kata Judas.

Menurut Judas, penempatan Kepulauan Mentawai sebagai daerah tertinggal menjadikan daerah ini pada posisi yang sulit berkembang dan sangat bergantung pada dinamikan politik di Provinsi Sumatera Barat.

Berita Rekomendasi

Seharusnya, diusulkan Judas Sabaggalet, Kepulauan Mentawai harus diposisikan sebagai daerah strategis bagi pertahanan dan kedaulatan Negara Indonesia di sebelah barat Indonesia. Dengan posisi strategis ini, Kepulauan Mentawai harus dibangun secara terintegrasi.

Kepulauan Mentawai, terdiri atas tiga pulau besar yakni Pulau Siberut, Pulau Sipora dan Pulau Bagai (Sikakap). Namun demikian, ketiga pulau besar ini minim alat transportasi. "Memang ada kapal penghubung, namun frekuensinya sangat jarang yaitu dua kali seminggu," kata Judas.

Bahkan untuk menuju ke pulau-pulau terdekat, tidak jarang, masyarakat Mentawai harus ke Padang terlebih dahulu dengan tempuh jarah kapal 7 jam, sementara jarak untuk berhubungan pulau satu dengan yang lain sekitar 1 - 3 jam. Dalam kondisi seperti ini, Kepulauan Mentawai akan terus menjadi daerah tertinggal. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas