Laporan wartawan Tribun Qomaruddin

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sulthan Thaha Jambi, memprediksi satu pekan ke depan hujan lebat masih berpotensi di Provinsi Jambi.

Prakirawan BMKG Provinsi Jambi Sahat Mauli Pasaribu mengatakan, berdasarkan prospek harian 18-20 Oktober, hujan lebat terjadi dengan intensitas 10,00 mm/jam atau 50-100 mm/hari. Dikarenakan perhitungan September minggu II hingga Oktober minggu 1.

"Khususnya Kota Jambi,  telah memasuki awal musim penghujan tapi sifatnya hujan normal. Satu minggu ke depan masih berpotensi hujan. Artinya tidak selamanya atau seratus persen hujan lebat, kadang ada kadang tidak," katanya.

Begitupun juga kondisi angin menurutnya, masih berada dalam titik normal tidak terlalu  kencang. Antara Tenggara sampai dengan Selatan, hembusannya berkisar 08 - 25 km perjam. Untuk Kota Jambi sendiri masih relatif sama antara 08 - 30 perjam.

Ia mengatakan, ketinggian gelombang pantai Timur Jambi pun masih posisi normal.
"Untuk dua hari ke depan normal. Paling tinggi gelombangnya 0,5 s/d 2.0 meter. Itu belum berpengaruh serta tidak bahaya bagi aktivitas nelayan," katanya, Sabtu (19/10).

Ia mengatakan, kebanyakan memang hujan secara global di Indonesia terjadi pada sore atau malam hari, karena proses penguapannya terkadang berlangsung pada 14.00 siang. Ditandai dengan awan gelap (Colominus), berbentuk seperti bunga kol.

Menurutnya, yang perlu diwaspadai pohon tinggi dan petir bila terjadi hujan lebat, karena efeknya banyak sekali. "Bisa tumbang dan terkena petir. Lingkungan sekitar seperti got atau drainase dibersihkan supaya tidak terjadi banjir," katanya. (mar)