Satpol PP Cantik Pemkot Surabaya: Calon PSK Pun Minta Naik Sedan
Para korban yang sempat disekap dalam kamar selalu mengikuti apa yang dianjurkan para srikandi Satpol PP Pemkot Surabaya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom

Laporan Wartawan Surya, Achmad Amru
Acapkali, operasi penertiban dalam menegakkan aturan daerah yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) identik dengan kekerasan. Paradigma kekerasan itu kini mulai diubah dengan penampilan perempuan cantik anggota Satpol PP Pemkot Surabaya sebagai ujung tombak penegakan peraturan daerah Kota Surabaya dengan menghilangkan kesan garang dan menakutkan.
BAGI tiga orang gadis anggota Satpol PP dari 45 orang perempuan anggota Satpol PP Pemkot Surabaya, mendapat tugas di garda depan dalam operasi penertiban menjadi tantangan dalam tugas.
Kesan ramah dengan senyum manis Febio Karina, Rita Indriaswari, dan Paradita Fitria menjadi senjata ampuh dalam menundukkan setiap target operasi penertiban. Mulai dari operasi penertiban rumah kos-kosan, tempat hiburan, lokalisasi WTS dan lainya jika sudah berhadapan dengan para gadis cantik anggota Satpol PP para pelanggar aturan seolah tidak berkutik.
Keterlibatan para gadis cantik anggota Satpol PP Pemkot Surabaya dalam setiap penertiban diklaim telah membuat kelancaran pelaksanaan operasi. Selain operasi penertiban itu bisa diterima oleh warga, keberadaan anggota Satpol PP berwajah cantik selalu bisa mencairkan situasi dan kondisi.
Seperti dalam penertiban lokalisasi di Jarak. Para korban calon pekerja seks komersial (PSK) yang sempat disekap dalam kamar selalu mengikuti apa yang dianjurkan para srikandi Satpol PP Pemkot Surabaya. Merekapun tidak menunjukkan perlawanan apapun ketika digelandang menuju ke truk pengangkut.
"Emang lucu juga kemarin itu, setelah kita masukkan ke dalam truk baru ada yang bertanya mengapa kok naik truk, kok tidak naik sedan. Itu yang bikin kita ketawa juga setelah kita gandeng naik truk," ucap Febio.