Ahmad Iswandi Dibebaskan Polisi karena Tidak Terbukti Teroris
Ahmad Iswandi, putra terduga teroris yang diciduk Densus 88 di Bone, akhirnya dikembalikan ke keluarganya.
Laporan Wartawan Tribun Timur Udhien Remigion
TRIBUNNEWS.COM, BONE - Ahmad Iswandi, putra terduga teroris yang diciduk Detasemen Khusus (Densus) 88 di Bone, Sulawesi Selatan, akhirnya dikembalikan ke keluarganya di Dusun Cebba, Desa Ulaweng Riaja Kecamatan Amali.
Iswandi, dilepaskan dari terungku polisi pada Kamis (24/10/2013), persis setelah sepekan ditahan di Mapolda Sulawesi Selatan.
Iswandi, dijemput di Kota Makassar oleh ibu kandungnya, Ismawati, serta para kerabatnya. Ia juga didampingi personel Kepolisian Resort Bone, dan tiba di rumahnya 23 Oktober lalu.
"Iswandi tiba di rumahnya Rabu malam 23 Oktober, sekitar pukul 18.30 wita, tepatnya seusai salat magrib," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bone Ajun Komisaris Muhammad Ali Tahir diruang kerjanya, Kamis (24/10/2013).
Ali mengatakan, Iswandi dibebaskan setelah melalui pemeriksaan dan introgasi oleh Densus 88. Hasilnya, tidak ditemukan bukti keterlibatannya dalam aksi teror. Penahanan Iswandi, karena keberadaannya bersama orang tuanya Suardi dan Jodi, saat penyergapan di lokasi kejadian.
Menurutnya, Iswandi dibebaskan bukan karena masih di bawah umur, atau karena pertimbangan masih berstatus pelajar, tetapi memang tidak terbukti terlibat sebagai teroris.
Iswandi, merupakan santri Pondok Pesantren Daru Huffadh yang diciduk karena diduga terlibat aksi teror sehari setelah Idul Adha. Ahmad Iswandi diciduk Densus 88 saat bersama ayahnya di Dusun Alinge, Desa Teamusu, Kecamatan Ulaweng.
Ahmad Iswandi yang dikenal sebagai santri teladan hanya bisa pasrah melihat ayahnya ditembak mati oleh Densus 88.