Proyek Bedah Rumah Saat Sail Komodo Bermasalah
Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuan Bajo saat ini sedang menyelidiki proyek bedah rumah di Kabupaten Manggarai Barat
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Pos Kupang, Servan
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO--Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuan Bajo saat ini sedang menyelidiki proyek bedah rumah di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar). Proyek tersebut bersumber dari bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) RI dalam rangka Sail Komodo, 14 September 2013.
Dari hasil penyelidikan yang sudah dilakukan selama sebulan itu, penyidik Kejari Labuan Bajo menemukan pekerjaan bedah rumah itu tidak sesuai petunjuk teknis (Juknis) dari kementerian.
Tidak hanya itu. Dalam penyelidikan juga ditemukan fakta yang mengarah pada indikasi penyimpangan. Berdasarkan temuan tersebut, Kejari Labuan Bajo akan segera meningkatkan status dari penyelidikan ke penyidikan.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Labuan Bajo, Sucipto, didampingi Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus), Daniel De Rozari, menjelaskan hal tersebut kepada Pos Kupang di ruang kerjanya, Selasa (29/10/2013). "Kami sudah lakukan penyelidikan selama sekitar satu bulan, karena diduga ada indikasi penyimpangan. Kemungkinan kasusnya akan segera ditingkatkan ke penyidikan," kata Sucipto.
Dijelaskannya, ada 68 unit rumah yang mendapat dana bantuan bedah rumah dari Kemensos RI. Bantuan per unit rumah sebesar Rp 10 juta, atau untuk 68 unit rumah senilai Rp 680 juta.
Bantuan Kemensos RI ini, demikian Sucipto, melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsos Nakertrans) Mabar.
Kepala Dinsos Nakertrans Mabar, Thomas Alex Subino, mengakui, pihaknya mengerjakan 68 unit rumah yang merupakan proyek dari Kemensos RI.
"Jumlah rumah yang kami tangani hanya 68 unit dan sekarang pengerjaannya sudah 60 persen. Dananya saya yang pegang dan suruh pihak ketiga yang kerjakan supaya lebih terarah. Memang awalnya bantuan itu harus lewat kelompok tetapi saat rapat di Kupang saya sarankan kalau lewat kelompok uangnya tidak boleh ke saya tetapi langsung ke kelompok. Selain itu saya tidak berani kasih langsung uang kecuali kirim langsung ke rekening mereka. Karena pengalaman selama ini kita kasih langsung uang ternyata hasilnya tidak ada, seperti bantuan seng beberapa waktu lalu," kata Subino saat ditemui di Aula Setda Mabar, Rabu (2/10/2013). *