Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Endang Sukandar, Bupati 117 Hari

ENDANG Sukandar dikenal sebagai politikus yang liat serta licin dan malang melintang di Sumedang

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Endang Sukandar, Bupati 117 Hari
sumedangonline.com
Endang Sukandar, Bupati Sumedang 

TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG -- ENDANG Sukandar dikenal sebagai politikus yang liat serta licin dan malang melintang di Sumedang. Lahir dari keluarga tentara di tengah situasi pergolakan, dan cita-citanya yang terus menggebu menjadi seorang guru, Endang tumbuh menjadi sosok pribadi yang unik.

Perjalanan kariernya sebagai seorang PNS di Departemen Penerangan RI di Sumedang menorehkan warna di karier politik yang kemudian ia lakoni. Di antara kawan dan lawan-lawan politiknya, Kang Haji, begitu ia biasa disapa, dikenal sebagai politikus santun, liat, sekaligus licin, tapi selalu sportif.

Dedikasinya yang tinggi di bidang pendidikan ia tunjukkan dengan membuat sejumlah yayasan yang menjadi cikal bakal berdirinya sekolah, mulai tingkat SMA, SMK, hingga perguruan tinggi.

Di bidang politik, Endang adalah sosok sentral di balik kebangkitan Golkar di Sumedang pasca- reformasi. Sempat selama dua periode menjabat Sekretaris DPD Golkar Sumedang, karier Endang di partai ini terus berlanjut menjadi Ketua DPD dan menjadi Ketua Dewan Penasihat (Wanhat), juga dalam lebih dari satu periode.

Sebagai kader Golkar yang tangguh, ia pun sempat dipercaya menjadi anggota DPRD Jabar sebelum akhirnya di-recall karena dinilai menentang kebijakan partai dengan turut mencalonkan diri pada pilkada di Sumedang tahun 2008. Saat itu, DPD Tingkat I Golkar memutuskan mengusung Taufiq Gunawansyah, orang yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri, untuk menjadi calon wakil bupati mendampingi petahana Don Murdono dari PDI-P. Endang sendiri maju bersama PBB didampingi Dony Ahmad Munir, yang ketika itu menjadi Ketua DPC PPP Sumedang.

Akibatnya, selain di-recall, Endang dipecat dari keanggotaannya di Partai Golkar. Sesuatu yang tak sedetik pun pernah ia bayangkan akan terjadi setelah lebih dari 20 tahun mengabdi. "Selamanya saya adalah seorang kader Golkar. Sekejap pun tak pernah meninggalkannya. Saya keluar bukan karena memutuskan untuk keluar, melainkan dipecat, dikeluarkan!" kata Endang dalam sebuah kesempatan.

Setelah kekalahannya di Pilkada Sumedang 2008, beringin yang tangguh itu kini tegap berdiri di pintu Kabah. Ia terus berkiprah dalam "baju" barunya masuk ke PPP dan menjadi wakil rakyat di DPR RI untuk periode 2009-2014.

BERITA REKOMENDASI

Pada Pilkada 2013, Endang maju menjadi calon bupati diusung PPP yang berkoalisi dengan Demokrat. Didampingi Wakil Bupati Ade Irawan dan dikepung tujuh calon bupati, Endang menang satu putaran dengan suara mencapai 37,1 persen.

Namun, takdir berkata lain, setelah menjadi bupati selama empat bulan atau persisnya 117 hari, Endang dipanggil Yang Mahakuasa. Banyak harapan warga Sumedang digantungkan ke sosok Endang yang merupakan orang Sumedang untuk membangun Sumedang lebih baik lagi.

Beberapa program dan gebrakannya dicanangkan dan mulai dieksekusi setelah penetapan perubahan APBD 2013. Salah satunya adalah membebaskan biaya sekolah di tingkat SLTA. (std)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas