Laporan Wartawan Surya Nuraini Faiq

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Panitia tes CPNS di Kota Mojokerto boleh menyatakan bahwa standar operasional pengawasan sudah sesuai.

Namun, untuk sebagian tempat ujian, hal itu tak sepenuhnya berlaku. Hal ini terlihat di tempat ujian di SDN Balongsari. Peserta di sana dibolehkan membawa telepon seluler (ponsel) ke ruang ujian.

Bahkan, saat di dalam kelas pun peserta juga diberi toleransi menggunakan ponsel. Setidaknya ini diakui salah satu peserta tes CPNS dari jalur umum. Kepada Surya Online, peserta yang diketahui bernama Didik ini bebas memanfaatkan HP itu untuk sekadar SMS-an.

"Pengawas memberi toleransi. Di awal meminta kalau membawa ponsel, diminta di-silent (disetel diam)," kata Didik, seusai mengerjakan tes CPNS di SDN Balongsari.

Didik, adalah salah satu peserta tes CPNS dengan mengincar guru kelas tingkat SD. Lulusan UT ini, sempat kaget karena pengawas juga tak begitu ketat menyeleksi peserta CPNS. Satpol PP juga tak memelototi saat masuk pintu gerbang.

Pengawas ruangan, masih menurut Didik, juga tak begitu teliti mencocokkan foto di kartu tes, kartu tes induk, dan sosok wajahnya.

"Berbeda dengan di Surabaya. Meski dengan sistem CAT, tapi pengawasan begitu ketat luar biasa. Di Mojokerto enak, HP buktinya tak dilarang dibawa masuk. Bisa jadi pengawasnya sangat manusiawi dan memiliki jiwa sosial tinggi," kata Didik kembali.

Kondisi ini tentu saja mengagetkan Kepala BKD Novi Rahardjo. Dia tak percaya. Tapi jika kenyataannya demikian, ini kurang sepatutnya. "Akan kami cek ke panitia di SDN Balongsari," kata Novi.