Laporan Wartawn Banjarmasin Post Reni Kurwiawati

TRIBUNNEWS.COM, KUALAKAPUAS - Seorang siswi SMK di Kuala Kapuas berinisial RM (16), nyaris diperkosa oleh pria yang tak lain adalah kakak kelasnya sendiri bernama Wahyu Istanto (18).

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Wahyu Istanto (18) bersama seorang temannya mendatangi Rm (16) di kost putri SMK. Entah apa yang dilakukan, sehingga korban tidak sadarkan diri.

Setelah korban tidak sadar, sekitar pukul 17.30 WIB, pelaku membawa RM ke rumah teman sekolahnya di Desa Handil Ulis dengan dalih mau mengobati korban, karena pelaku mengatakan korban kesurupan.

Pasalnya, temannya ini dipercaya bisa mengobati orang kesurupan. Sesampainya di rumah temannya ini, ternyata penghuni rumah yang dituju sedang salat Magrib di masjid yang berjarak hanya beberapa meter dari rumah.

Sesaat setelah masuk rumah, tiba-tiba terdengar suara teriakan. Warga yang mendengar langsung mendatangi korban. Dua lelaki yang membawa korban langsung kabur melarikan diri, dan bersembunyi di semak belukar.

Warga langsung mengejar dan mencari tempat persembunyian pelaku. Tak lama kemudian pelaku berhasil ditemukan, dan langsung dihakimi massa. Untung petugas cepat datang dan pelaku berhasil diamankan petugas.

"Kami mendengar teriakan minta tolong dan kami langsung mendatanginya, dan kami melihat dua sosok laki-laki keluar dari rumah dan langsung lari," ujar Utuh warga Handel Usang.

Ia mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti apakah perkosaan itu terjadi atau tidak, yang jelas saat warga datang kondisi korban tidak mengenakan celana dalam, namun masih berbaju.

Untuk menyelamatkan korban, warga langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) dr H Soemarsono Sosro Admodjo dengan mobil patroli kepolisian.

Kapolres Kapuas Ajun Komisaris Besar Rulli Agus Pramono, saat di konfirmasi, membenarkan adanya kasus percobaan perkosaan terhadap siswi SMK 3 tersebut. Pihaknya saat ini sedang memeriksa pelakunya.

"Kami sedang memeriksa pelaku, untuk proses hukum lebih lanjut, sementara untuk memastikan apakah korban diperkosa atau tidak, kita masih menunggu hasil visum dari dokter," pungkas Yonky melalui via telpon, Minggu (3/11/2013).