Bagi Koskas yang Penting Bukan Sepedanya Tapi Kayuhannya
Deny Aprillianto (27) yang saat itu kopi darat bersama beberapa kaskuser di acara Semarang Critical Mass Ride sepakat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Alfi M Muhamad
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Berawal dari obrolan-obrolan di jejaring sosial Kaskus, para kaskuser yang berada di region Kota Semarang berkumpul dan membentuk Komunitas Sepeda Kaskus (Koskas) Semarang pada 2010. Deny Aprillianto (27) yang saat itu kopi darat bersama beberapa kaskuser di acara Semarang Critical Mass Ride sepakat membentuk Koskas, yang kini masih tetap nge-gowes tiap Minggu pagi.
"Keanggotaan Koskas menjadi wadah bagi kaskuser yang suka bersepeda. Mau bagus mau biasa saja sepedanya semua bisa gabung. Yang penting bukan sepedanya tapi mau ngayuh bareng atau tidak," ujar Deny kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network), Selasa (12/11/2013) kemarin.
Diakui Deny keanggotaan Koskas di jejaring sosial Facebook mencapai ratusan. Namun yang kerap ikut kegiatan baru sekitar 20 hingga 30 orang setiap minggunya.
"Walaupun begitu ganti-ganti yang datang. Ada sih yang rutin datang, tetap kami gowes (keliling-red) kota setiap Minggu pagi," imbuhnya.
Sebagian besar eksponen Koskas Semarang berasal dari kalangan mahasiswa rantau yang ada di Semarang.
"Dulu kami juga sering kumpul tiap Jumat malam buat gowes. Namun, banyak yang nggak bisa datang jadi kumpul tiap Minggu pagi di depan Kantor Telkom Jalan Pahlawan," ujar pria yang tinggal di Kelurahan Tlogosari Kecamatan Pedurungan Semarang itu.
Sepeda yang digunakan eksponen Koskas kebanyakan jenis roadbike dan ada juga MTB yang disetel mirip roadbike.
"Di komunitas banyak yang pakai sepeda klasik, seperti sepeda federal. Saya sendiri pakai MTB setelan roadbike klasik," aku pria yang sehari-hari berwirausaha tersebut.
Terbentuknya Koskas dalam tiga tahun terakhir ini juga ingin mengampanyekan cara hidup sehat dan ada transportasi murah. Deny menambahkan bersepeda juga memperlihatkan Kaskuser tak hanya bisa nongkrongin layar komputer saja.
"Kaskuser gowes dan mencurahkan pengalaman gowesnya di threed Kaskus, itu yang sehat," seloroh alumnus Udinus Semarang itu.
Tak hanya keliling kota saja. Anggota Koskas Semarang juga pernah melakukan single touring ke beberapa daerah.
"Kami pernah single touring ke Kendal, Kudus, dan Ungaran. Dan ada juga dua orang anggota Koskas yang touring sampai Lombok lalu memosting tulisan dan fotonya di Kaskus," tambahnya.
Dalam setiap berkegiatan ada beberapa peraturan yang harus dijalankan eksponen Koskas Semarang di jalan. Setiap pesepeda harus menggunakan helm, lampu dan kelengkapan lainnya, mematuhi lalu lintas, menghormati pengendara lain, dan menggunakan lampu jika bersepeda pada malam hari.
Tahun depan Koskas Semarang juga berencana mengikuti Jambore Koskas Indonesia.
"Tahun depan ada Jambore Koskas III di Kota Semarang. Saat ini kami sedang memulai persiapan untuk menyambut teman-teman Koskas dari daerah lain," kata Deny. (alv)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.