TRIBUNNEWS.COM, LANGSA - Petugas keamanan di kawasan Afdeling V perkebunan milik PT Bumi Flora, menembak  kaki Sulaiman (25), warga Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.

Insiden memilukan itu, terjadi pada Rabu (13/11/2013) sekitar pukul 10.00 wib.

Muhammad Mudawali, keluarga korban, mengatakan Sulaiman adalah buruh penderes getah di areal PT Bumi Flora. Aksi kekerasan itu, disebut-sebut karena korban tidak menyetor hasil karet ke PT Bumi Flora.

"Padahal, dia (Sulaiman) tidak masuk kerja selama dua hari, sehingga tidak bisa menyetor hasil deres. Dia bukan mencuri. Tapi sayang, saat kembali masuk kerja, tepatnya saat dari kebun menuju timbangan, dia langsung ditembak di kaki oleh petugas pengamanan kebun," ungkap Mudawali.

Masih menurut Mudawali, peluru yang menembus kaki kanan korban tak sampai tembus. "Dia sudah dioperasi untuk mengambil pelurunya. Korban lemah, tapi masih sadar," imbuhnya.

Sementara Direktur Utama PT Bumi Flora Razali Rahimun, yang dihubungi melalui telepon Rabu malam, mengatakan kasus tersebut sudah dalam upaya penyelesaian secara kekeluargaan.

"Kedua belah pihak sudah dimediasi untuk penyelesaian secara kekeluargaan. Jadi sangat tidak baik kalau dibesar-besarkan lagi," pungkas Razali Rahimun.

Aktivis Koalisi NGO HAM Aceh Zulfikar Muhammad menegaskan, bakal menelisik pelanggaran HAM dalam peristiwa tersebut.

"Kami akan terus mendalami kasus di Bumi Flora ini. Apalagi ada dugaan kuat terjadinya tindak kekerasan oleh aparat keamanan terhadap warga sipil," kata Zulfikar. (yuh/nas)