Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Letusan Merapi Berselang 1 Menit Setelah Gempa Ciamis

Seperti diberitakan, pagi tadi, Merapi mengembuskan asap pekat yang mengandung abu vulkanik dengan ketinggian 2.000 meter.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Letusan Merapi Berselang 1 Menit Setelah Gempa Ciamis
tribun jogja
Letusan Gunung Merapi Senin (18/11/2013) 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA  — Pasca-erupsi 2010, aktivitas Gunung Merapi berupa letusan freatik sudah beberapa kali terjadi. Hal itu dikatakan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Subandriyo.

"Letusan freatik Merapi tidak hanya sekali ini terjadi. Namun sudah beberapa kali terjadi pasca-erupsi Merapi 2010 lalu. Terakhir 22 Juli 2013 yang mengakibatkan hujan abu di sebagian wilayah DIY dan Jawa Tengah," kata Subandriyo, Senin (18/11/2013).

Seperti diberitakan, pagi tadi, Merapi mengembuskan asap pekat yang mengandung abu vulkanik dengan ketinggian 2.000 meter. Menurut Subandriyo, letusan itu terjadi sekitar 1 menit setelah gempat tektonik di Ciamis.

Subandriyo menerangkan, aktivitas seismik Merapi sebelumnya terpantau normal, tidak ada tanda-tanda peningkatan. Tiba-tiba pada Senin pagi terjadi letusan freatik. Menurut dia, dari data seismograf terbaca bahwa pada 04.52 WIB terjadi gempat tektonik yang menurut BMKG berpusat di Ciamis. Tepat satu menit setelah itu terjadi letusan freatik di Merapi.

Subandriyo memaparkan, letusan freatik dipicu turunnya hujan dengan intensitas tinggi di puncak Merapi. Selain itu gempa tektonik yang terjadi, meski guncangannya kecil, dapat memengaruhi perut gunung sehingga gas dan panas berinteraksi dengan hujan yang masuk ke dalam kawah. Interaksi itu memicu letusan freatik setinggi 2.000 meter.

"Pasca-letusan, aktivitas kembali normal. Kondisi normal aktif karena memang tidak ada peningkatan," ucap Subandriyo.

Asap letusan itu terlihat pekat karena adanya material vulkanik yang dibawa, antara lain pasir dan abu. Material itu mencapai sekitar 60 kilometer dari puncak Merapi. "Letusan freatik dimungkinkan masih dapat terjadi sewaktu-waktu. Hanya mengenai arahnya ke mana itu tergantung arah angin," pungkas dia.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas