Pacar PSK Dolly yang Tewas Seorang Residivis
Hingga kini, pembunuhan Vera Elivianti (14) masih menjadi misteri.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Surya, Haorrahman
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hingga kini, pembunuhan Vera Elivianti (14), warga Desa Bermari, Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Flores NTT, yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) masih menjadi misteri.
Namun satu hal yang pasti, sebelum tewas, Vera tinggal bersama kekasihnya yaitu pria yang kerap disapa Ambon. Di kalangan Gang Dolly, Ambon yang diduga menjadi pelaku pembunuhan Vera dikenal sebagai bramocarah alias residivis. Namun tidak ada satu pun yang mengenal siapa nama sebenarnya Ambon.
Seorang tokoh Dolly mengatakan, Ambon pernah membekap ibu kandungnya sendiri dan merampas kalungnya di Banyuwangi.
”Dia (Ambon) itu tidak berani pulang ke Banyuwangi, karena dia pernah membekap dan merampas kalung ibunya sendiri. Dia sudah dicari-cari di kampungnya. Di sini semua kenal dia,” kata tokoh Dolly yang enggan disebutkan namanya.
Sedangkan menurut salah satu pegawai Wisma tempat Eli bekerja, Gito, Eli hanya bekerja di wisma tersebut baru tiga hari sejak 4 November 2013.
”Setelah itu dia (Eli) tidak bekerja lagi di sini, saya juga tidak tahu dia ke mana selama ini,” kata Gito.
Namun pada hari terakhir Eli bekerja, menurut Gito, Eli sempat pamit untuk sementara libur tidak bekerja lagi. Eli beralasan hendak pulang kampung bersama suaminya, Ambon.
”Yang saya tahu Ambon itu adalah suami Eli, terakhir Eli minta izin mau pulang kampung bersama Ambon. Sampai sekarang tidak bertemu lagi,” kata Gito.
Menurut Gito, Eli telah lama bekerja di gang Dolly, tetapi ia sebelumnya bekerja di wisma lain. Di wisma sebelumnya, Eli satu tempat bersama Ambon yang juga bekerja di wisma tersebut sebagai mucikari. Namun, kini keduanya telah pindah dan bekerja di tempat berbeda.
Sementara itu, ketika nomor handphone yang ditemukan di dinding kamar kos tempat Eli meninggal, saat dihubungi ternyata benar merupakan nomor ibunda Ambon di Banyuwangi.
Namun, ibunda Ambon enggan memberi tahu siapa namanya. Dia hanya mengatakan Ambon telah satu tahun tidak pulang ke Banyuwangi. ”Dia (Ambon) sudah satu tahun tidak pulang ke Banyuwangi. Saya sangat terkejut ketika diberi tahu jika dia meninggal dunia,” katanya.
Ibunda Ambon juga mengetahui tentang hubungan anaknya dengan Eli. Bahkan menurut dia, Eli sering membuat Ambon tertekan karena sering minta uang pada Ambon.
”Dia (Eli) itu sering minta uang ke Ambon karena orangtuanya terlilit utang. Bahkan dia diminta untuk menjual tanahnya,” kata Ibunda Ambon.