Ribuan Buruh Pabrik di Subang Terancam PHK
25 perusahaan garmen asal Korea Selatan mengurangi produksinya yang berefek mengurangi sejumlah karyawannnya.
Editor: Budi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Pengusaha Korea Selatan yang bergerak di industri garmen dan tergabung dalam Forum Pengusaha Penanaman Modal Asing (FPPMAS) Subang, SW Lee dari PT Hand Some mengatakan, rekomendasi UMK Subang oleh Bupati Subang Ojang Sohandi sangat mengecewakan kalangan pengusaha.
Jika rekomendasi itu ditetapkan oleh Gubernur Jabar, Lee mengatakan, itu akan membuat 25 perusahaan garmen asal Korea Selatan mengurangi produksinya yang berefek mengurangi sejumlah karyawannnya.
"Pengusaha garmen asal Korsel di Subang ini ada 25 perusahaan. Dari total 25 perusahaan tersebut, mempekerjakan sekitar 50 ribu karyawan. Jika kami harus mengupah Rp 1,57 juta, kami tidak sanggup. Tapi jika dipaksakan dengan UMK seperti itu, kami terpaksa mengurangi atau merumahkan karyawan dengan menurunkan produksi," ujarnya.
Karena itu, Lee berharap Gubernur Jabar Ahmad Heryawan bisa memberikan keputusan mengenai UMK ini sesuai kondisi ekonomi perusahaan garmen di Kabupaten Subang yang sangat bergantung dari order para buyer mereka.
"Kami sudah mencoba temui pak Bupati Subang di rumah dinasnya dengan menunggu berjam-jam untuk bahas soal ini. Tapi kami tidak pernah ditemui pak bupati. Harapan kami sekarang hanya pada pak Ahmad Heryawan, semoga Gubernur bisa memberikan keputusan yang menguntungkan semua pihak, baik kami selaku pengusaha maupun buruh," ujarnya.