Media Harus Kritis dalam Proses Demokrasi
Media televisi harus diberi ruang cukup untuk memuat gagasan-gagasan mengenai demokrasi.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribun Lampung Hanafi Sampurna
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Media televisi harus diberi ruang cukup untuk memuat gagasan-gagasan mengenai demokrasi. Media, termasuk media televisi juga harus ikut terlibat dalam proses demokrasi. Namun media tetap harus kritis.
Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono saat menjadi pembicara dalam Seminar Daerah Jurnalis Televisi " Netralitas Media Televisi Dalam Pemilu di Lampung". Gelaran tersebut diadakan oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Lampung di Pondok Rimbawan, Bandar Lampung, Sabtu (23/11/2013).
Seminar yang dimoderatori oleh Livianti Mega Ayu Putri, presenter TVRI Lampung menghadirkan juga nara sumber Dedi Triadi (wakil ketua KPID Lampung) Arizka Warganegara (akademisi Unila) dan Jefri (Radar TV).
" Kontrol media bisa dilakukan kepada peserta pemilu dalam melakukan kampanye, seperti berkampaye berlebihan. Sehingga menimbulkan praktek-praktek demokrasi yang berlebihan," papar Nanang.