BK Tunggu Laporan Soal Anwari
Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Sambas, H Suparto H Asnawi belum bisa berkomentar banyak terkait apa yang dialami Anggota DPRD Sambas Anwari.
Editor: Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMBAS - Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Sambas, H Suparto H Asnawi mengatakan pihaknya belum bisa berkomentar banyak terkait apa yang dialami Anggota DPRD Sambas Anwari.
"Kita masih melihat proses hukumnya seperti apa, memang tadi saya melihat di televisi nasional terkait penangkapan Anwari, dan kita masih menunggu proses hukum selanjutnya. Saya kemungkinan besok ke Jakarta," ujar H Suparto kepada Tribun, Sabtu (23/11).
"Badan Kehormatan akan melakukan menindaklanjuti, apalagi secara resmi juga ada laporan ke kami. Kita masih lihat perkembangan dulu," ujarnya.
Ketua Partai Gerindra Kabupaten Sambas, H Abu Bakar yang juga anggota DPRD Kabupaten Sambas mengatakan bahwa dirinya juga ikut dalam kunjungan kerja ke Jakarta yang berangkatnya pada Kamis (21/11).
"Saya juga ikut, ada hampir 20 anggota DPRD yang berangkat, cuma pada saat kejadian Anwari hendak jalan-jalan sebentar dan mau bertemu temannya karena mau urus baju partai, tak tahunya dia ditangkap di diskotek tak jauh dari hotel tempat menginap," ujar H Abu Bakar kepada Tribun via telepon seluler dari Jakarta, Sabtu (23/11).
Dikatakannya, Anwari masuk dalam badan anggaran DPRD Sambas dan melakukan konsultasi terkait pembahasan anggaran APBD Kabupaten Sambas. "Biasalah kalau orang habis melaksanakan aktivitas kedewanan, dan mencari tempat refreshing apalagi Anwari baru pertama kali ke diskotek," katanya.
Dia mengatakan kedatangan Anwari hanya menunggu temannya di diskotek sambil meminum minuman ringan. "Kami berharap Anwari dapat dibebaskan, karena saya yakin Anwari tidak terlibat dalam kasus itu, apalagi pil yang diketemukan tidak terlalu jauh dari tempatnya, kemungkinan ada orang yang melempar pil tersebut saat razia, dan bukan di dalam baju Anwari," katanya.
Ia mengatakan saat ini masih menunggu keputusan Direktur Narkoba Mabes Polri terkait nasib Anwari. "Bisa saja dia hanya wajib lapor saja, tapi kalau ada perkembangan akan saya beritahu dari Jakarta, memang awalnya hari ini kami pulang pukul 12 siang, tapi ada kejadian ini kami rencanakan pulang pukul enam sore," ujarnya.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Sambas, Giffarian mengaku terkejut ketika melihat siaran berita pagi di media elektronik nasional, anggota DPRD Kabupaten Sambas, Anwari ditangkap di Jakarta.
"Saya lihat di televisi, kok ada Anwari. Syok sekali melihatnya, namun saya tidak yakin Anwari pemakai narkoba kalau melihat kesehariannya, bisa saja dia dijebak," ujar Giffarian.
Dikatakan, dari pemberitaan di televisi diberitakan bahwa pil narkoba tidak jauh dari Anwari. "Bisa saja ketika terjaring razia, pil narkobanya dilemparkan oleh pengunjung lain yang ingin menyelamatkan diri masing-masing," katanya.
Giffarian mengatakan kalau terkandung positif narkoba tentunya bisa saja dari obat-obatan lain atau minuman. "Keseharian orangnya baik dan sangat rajin masuk kantor, sempat ketemu pada Rabu (20/11). Dia bilang saya mau mengunjunginya di Jakarta, dan tentunya akan dipersiapkan advokasi bagi dirinya," ujarnya.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sambas Ni Ketut Indrawati tergagap saat Tribun menelpon perihal tertangkapnya Anwari, wakil rakyat dari PNBKI yang masuk anggota Fraksi Demokrat di Jakarta. "Jangan dulu ya bang, kita tidak tahu persoalan seperti apa, nanti kita salah memberikan tanggapan," katanya.
Didesak perihal kunjungan ke Jakarta, Ni Ketut akhirnya mau berbicara meskipun hanya menceritakan sedikit hal. "Kita kunjungan ke Kementerian Keuangan Direktorat Keuangan daerah, tapi jangan dulu ya bang, karena kita masih belum jelas," pungkasnya. (shr/rhd)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.