Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Desa Kolot Terancam Gagal Panen

Memasuki musim hujan, warga Desa Kolot, Kecamatan Cilawu, khawatir tebing di sekitar saluran irigasi Cibanyulancar kembali longsor

Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Warga Desa Kolot Terancam Gagal Panen
Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Pencarian tiga korban longsor di Kampung Puncaklarang, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, dilanjutkan dengan bantuan dua kendaraan alat berat, Senin (22/4/2013). 

TRIBUNNEW.COM, GARUT - Memasuki musim hujan, warga Desa Kolot, Kecamatan Cilawu, khawatir tebing di sekitar saluran irigasi Cibanyulancar kembali longsor karena tergerus air hujan. Longsor dikhawatirkan kembali membendung salah satu saluran irigasi utama di Kecamatan Cilawu tersebut.

Sekretaris Desa Kolot, Budi Kundra, mengatakan awal tahun 2013, terdapat sepuluh titik tebing yang mengalami longsor di desa tersebut. Material longsor dari beberapa titik di antaranya sempat membendung saluran irigasi Cibanyulancar yang berada di bawah tebing.

"Beberapa waktu lalu sebelum hujan turun, warga bergotong royong menyusun karung- karung berisi tanah untuk mencegah tebing longsor. Tingginya sampai empat meter dan panjang 40 meter di pinggir saluran irigasi. Kami khawatir saat hujan besar turun, semua akan ambruk dan longsor terjadi lagi karena tebingnya sangat tinggi," kata Budi di Desa Kolot, Sabtu (23/11).

Budi mengatakan telah mengajukan pembangunan tembok penahan tebing sepanjang saluran irigasi tersebut untuk mencegah longsor. Namun sampai akhir tahun 2013, ujar Budi, pihaknya belum mendapat kabar realisasi pembangunan tersebut.

Beberapa waktu sebelumnya, kata Budi, longsoran tanah dari sepuluh titik tebing ini kerap menutupi saluran irigasi utama desa sehingga mengancam sistem pengairan ribuan hektare sawah di Kecamatan Cilawu.

Titik-titik longsor tersebut tersebar di tiga kampung dengan ketinggian tebing yang rentan longsor antara 25 sampai 50 meter. Di Kampung Desakolot terdapat tiga titik longsor, satu titik longsor di Kampung Cimaungkaler, tiga titik longsor di Kampung Cimaungkulon, dan tiga titik longsor di Kampung Cimaungkidul.

Menurut Budi, longsor mengancam eksistensi saluran irigasi utama Cibanyulancar. Saluran irigasi yang berhulu di Batukarut dan bermuara di Sungai Cimanuk ini berfungsi sebagai sarana pengairan ribuan hektare sawah di Kecamatan Cilawu.

Berita Rekomendasi

Selain mengairi 450 hektare sawah di Desa Kolot, saluran irigasi Cibanyulancar juga mengairi ratusan hektare persawahan di Desa Mekarmukti, Mangkurakyat, dan desa lainnya di Kecamatan Cilawu.

"Kalau saluran irigasi terhambat, pengairan ke ribuan hektare sawah akan terganggu. Terancam gagal panen. Apalagi kalau terjadi longsor besar dan banyak tanah menutupi irigasi, gawat. Soalnya itu satu-satunya saluran irigasi di sini," ucapnya. (sam)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas