12 Balita Jember Terkena HIV-AIDS
"Satu balita dari 12 orang balita itu meninggal dunia. Anak asal Jember," ujar dr Justina Evy Tyaswati.
Laporan Wartawan Surya, Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM,JEMBER - Konselor HIV-AIDS di Klinik VCT (Volluntary Counselling and Test) RSD dr Soebandi Jember menemukan 228 kasus baru HIV-AIDS selama tahun 2013. Dari jumlah tersebut, 12 orang di antaranya adalah balita.
"Satu balita dari 12 orang balita itu meninggal dunia. Anak asal Jember," ujar Koordinator Konselor Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evy Tyaswati.
Ke-12 balita itu kini masih dalam perawatan intensif klinik tersebut.
Usi mereka bervariasi antara empat bulan, 14 bulan, juga 18 bulan. Ke-12 balita itu menjadi ODHA (orang dengan HIV-AIDS0 karena tertular
dari ibunya.
"Ibunya otomatis juga positif. Kalau ayahnya kebanyakan positif juga, tapi ada beberapa yang negatif," lanjutnya.
Evy mengakui jumlah kasus HIV-AIDS di Jember terus ditemukan setiap tahun. Bahkan dua tahun terakhir ini ada tren yang memiriskan hati. Yakni ditemukannya ODHA dari kalangan ibu rumah tangga.
"Dalam dua tahun terakhir, tren ODHA dari kalangan ibu rumah tangga naik," tegas Evy.
Para IRT itu tertular dari suaminya. Para suami itu bisanya punya kebiasaan jajan seks di luar rumah.
Ratusan ODHA baru yang ditemukan di tahun 2013 itu sebagian besar memeriksakan diri ketika masuk stadium 3. Stadium yang cukup berbahaya bagi ODHA. Pada perawatannya, akhirnya mereka harus mengkonsumsi ARV
(anti-retroviral).
Angka 228 tersebut menambah panjang jumlah ODHA di Kabupaten Jember. Dengan jumlah tersebut, ODHA yang dirawat di klinik VCT RSD dr Soebandi sejak berdiri tahun 2006 telah mencapai 1.056 orang.