Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Imigran Terdampar di Pantai Jayanti

Puluhan imigran asal Myanmar, Bangladesh, dan Sudan terdampar di bibir Pantai Cipakis, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Puluhan Imigran Terdampar di Pantai Jayanti
TRIBUNJOGJA.COM/HARI SUSMAYANTI
Kapal pengangkut imigran gelap yang tertangkap di Gunungkidul 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Puluhan imigran asal Myanmar, Bangladesh, dan Sudan terdampar di bibir Pantai Cipakis, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Rabu (27/11). Pasalnya perahu yang mereka gunakan karam di perairan Cidaun.

Sudirman (26), warga Kampung Jayanti, Desa Cidamar, mengatakan kejadian tersebut diketahuinya sekitar pukul 07.00. Di pinggir pantai tersebut terlihat sejumlah imigran berkerumun tengah menyelamatkan diri.

"Warga pun langsung mendatangi puluhan imigran yang terdampar di bibir pantai itu dan membawanya ke Pantai Jayanti," kata Sudirman kepada Tribun melalui ponselnya, Rabu (27/11/2013).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari imigran, kata Sudirman, jumlah imigran yang menaiki perahu tersebut sebanyak 35 orang. Namun yang berhasil dibawa ke Pantai Jayanti hanya 28 imigran. Sedangkan beberapa imigran melarikan diri ketika dievakuasi.

"Imigran ini banyak yang sudah fasih berbahasa Indonesia. Satu di antara imigran selamat ada seorang perempuan yang merupakan orang Indonesia. Wanita asal Lombok itu merupakan istri dari seorang imigran," kata Sudirman.

Dikatakan Sudirman, puluhan imigran ini terdiri dari bayi, pria, dan wanita. Sebelumnya mereka bertolak dari Bogor sebelum menuju ke pantai yang ada di wilayah selatan. Berdasarkan penuturan para imigran, ujar Sudirman, mereka mengaku bertolak dari Kabupaten Garut.

"Mereka berangkat dari Bogor Selasa sekitar pukul 21.00. Sampai di pantai, Rabu sekitar pukul 02.00," kata Sudirman.

Berita Rekomendasi

Menurut Sudirman bercerita, puluhan imigran tersebut mengaku dijanjikan akan dijemput kapal besar sesampainya di tengah laut. Setiap imigran ini pun dimintai uang sebesar Rp 20 juta sebelum berangkat ke tengah laut menggunakan perahu nelayan.
"Sesampainya di tengah laut ternyata mereka ditipu. Selama dua jam menunggu, kapal besar yang dijanjikan tak datang. Yang mengantar loncat dan kapalnya bocor," kata Sudirman.

Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, melalui Kapolsek Cidaun AKP Oni Haeroni, mengatakan puluhan imigran diduga berangkat dari luar Pantai Jayanti. Pasalnya nelayan di Pantai Jayanti tidak mengenal perahu nelayan yang digunakan puluhan imigran tersebut.

"Di pinggir juga ada bangkai kapal yang bertuliskan Nurani. Tapi masyarakat menyebut perahu itu bukan berasal dari Pantai Jayanti," kata Oni ketika dihubungi Tribun melalui ponselnya, Rabu (27/11).

Oni mengatakan hampir semua imigran yang terdampar melarikan diri ketika hendak diamankan. Imigran yang melarikan diri itu ada yang naik ojek, elf, dan kendaraan umum lainnya. Hanya satu berhasil diamankan yang diketahui bernama Mohammad Ali (26).
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Ali, mereka terdampar karena kapal mengalami bocor sekitar 200 meter dari pinggir pantai.

"Dua jam melaut ke tengah, nelayannya sendiri kabur dan para imigran ini menyelamatkan diri ketika kapalnya bocor. Tidak ada korban jiwa dan semuanya selamat termasuk Mohammad Ali ini yang kami kembalikan ke Bogor," kata Oni. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas