Guru PAUD Penderita Perut Besar tak Dapat Jamkesda di Kediri
Derita Siti Mukarromah (32) penderita perut membesar atau cystoma ovarii
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Derita Siti Mukarromah (32) penderita perut membesar atau cystoma ovarii bakal berkepanjangan karena upaya mendapatkan kartu Jamkesda belum dikabulkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri.
Warga Dusun Bulusan, Desa Bulu, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri itu dicoret saat dimintakan verifikasi mendapatkan kartu Jamkesda, meski seluruh persyaratan yang dibutuhkan sudah dipenuhi semuanya.
"Sebenarnya seluruh persyaratan sudah kami penuhi tapi pengajuan Jamkesda kami tetap ditolak," ungkap Siti Mukaromah (32) yang sehari-hari menjadi guru PAUD di desanya, Sabtu (30/11/2013).
Penyakit yang diderita Siti sebenarnya sudah terdeteksi sejak empat tahun silam. Mula-mula hanya berupa penjolan kecil di perut, namun lama kelamaan semakin membesar seperti orang hamil 9 bulan.
Akibatnya, Siti kesulitan beraktivitas secara normal karena beban di perutnya yang membesar. Untuk melakukan operasi bedah sebagai pasien umum tidak memungkinkan karena perekonomian keluarganya memang pas-pasan.
Penghasilan Siti sebagai guru PAUD tidak seberapa banyak sehingga Siti tak mampu berobat medis dan hanya mengandalkan sejumlah tempat pengobatan alternatif sampai empat tahun berlangsung.
Pengurusan kartu Jamkesda dilakukan Nafsiah, adiknya, karena perut yang terus membesar membuat Siti kesulitan untuk berjalan dan melakukan aktifitas.
Arif Witanto, Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim berharap Siti mendapatkan kartu Jamkesda yang menjadi haknya karena keluarganya memang tidak mampu berobat sebagai pasien umum.
"Kondisi perekonomian keluarganya sangat tidak memungkinkan untuk melakukan operasi cystoma ovarii sebagai pasien umum. Sudah seharusnya Siti mendapatkan bantuan Jamkesda," jelasnya.