Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Gas 12 Kg di Bandung Naik jadi Rp 78 Ribu

Harga gas elpiji nonsubsidi untuk tabung 12 kilogram dan 50 kg, di kawasan Bandung Raya, mengalami kenaikan.

zoom-in Harga Gas 12 Kg di Bandung Naik jadi Rp 78 Ribu
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Harga gas elpiji nonsubsidi untuk tabung 12 kilogram dan 50 kilogram, di kawasan Bandung Raya, Jawa Barat, mengalami kenaikan signifikan.

PT Limas Raga Inti, Distributor Pertamina yang bertempat di Jalan Emong, mengumumkan harga baru untuk tabung 12 kg sebesar Rp 78.900 dari harga sebelumnya Rp 72 ribu, Selasa (3/12/2013).  

Kenaikan ini terjadi karena ada perubahan pola distribusi yang ditetapkan Pertamina.

"Jadi, sekarang pembebanan biaya transportasi dan filling fee langsung ke SPPBE. Dulu kan kami bayar ke Pertamina saja. Itu membuat biaya bertambah," ujar Pinardi, manajer PT Limas Raga Inti, saat ditemui di kantornya, Selasa.

Pinardi menceritakan, sebelumnya pihaknya hanya perlu membayar sekali ke Pertamina jika hendak menebus elpiji. Besoknya, hanya perlu mengambil dari stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE).

"Kalau sekarang, kami tidak cukup bayar ke Pertamina saja. Kami bayar juga transportasi dan filling fee ke SPPBE," kata Pinardi. Harga elpiji 50 kg naik dari sebelumnya Rp 665.000 menjadi Rp 671.500.

Kenaikan harga elpiji di satu kawasan berbeda dengan kenaikan di kawasan lain, kata Pinardi. Hal ini tergantung dari jarak antara depot dan SPPBE yang otomatis membuat biaya transportasi dan filling fee harus disesuaikan.

Berita Rekomendasi

Di kawasan Bandung Raya dan sekitarnya, ada delapan SPPBE. Kedelapan SPPBE tersebut berlokasi di Gedebage, dua di Soekarno-Hatta, Cipamokolan, Batujajar, Nagreg, Padalarang, dan Cimahi.

Bagi Pinardi, perubahan ini tidak menyulitkan pihaknya, hanya saja tentu akan berdampak pada harga di pengecer. "Nah, itu jadi masalah. Kami sudah jual ke toko. Toko jual berapa, kami tidak bisa mengontrol. Harga tergantung kekuatan pasar di lokasi toko," ujarnya.

Didi (55), penjual gas elpiji eceran di Jalan Kebon Sirih, mengatakan, ia sudah menjual tabung 12 kg di harga Rp 90.000 sejak Senin (2/12). Sebelumnya, ia jual dengan harga Rp 80.000. "Dari tempat yang biasa saya beli, udah naik jadi Rp 83.500," katanya.

Karena harganya naik, Didi, yang biasa mengisi 24 tabung, hanya mengisi 20 tabung. Ia juga khawatir akan merugi. "Belum ada yang mau beli. Jadi pada lari beli yang kecil," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas