TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Bireuen semakin menipis. Bahkan, untuk golongan darah tertentu saat ini tidak ada stok sama sekali.

Krisis darah itu, sering dikeluhkan oleh keluarga pasien yang berobat ke rumah sakit tersebut. Hal itu disampaikan Direktur RSUD Bireuen dr Mukhtar MARS, terkait keluhan pasien yang kesulitan mendapatkan tiga kantong darah golongan O positif, Selasa (10/12/2013).

Menurutnya, karena stok darah di UTD semakin menipis, perlu partisipasi semua pihak untuk melakukan donor darah.

"Golongan darah A, B, dan O positif masih langka dibanding golongan darah lain," ujarnya. Ia berharap, berbagai pihak mencari solusi untuk masalah itu.

Cara yang dapat dilakukan, sebutnya, antara lain membentuk forum kerja sama untuk melakukan donor darah.

"Kami juga terus berusaha mendorong keluarga pasien untuk donor darah dan UTD akan memperbanyak turun ke lapangan menggelar donor darah," katanya.

Sementara Kepala UTD RSUD Bireuen Wardani mengatakan, stok darah di tempatnya kosong. "Hingga kemarin, darah di UTD hanya tersisa enam kantong, itu pun darah dari keluarga pasien. Kamis lusa kami akan adakan donor darah bersama jajaran Kodim 0111/Bireuen," kata Wardani.

Sebelumnya, Fadlilah Ali (60), pasien diabetes diopname sejak Jumat pekan lalu membutuhkan darah golongan O positif tiga kantong.

Namun, stok darah itu kosong di UTD RSUD Bireuen. Mukhtar, adik Fadlilah berharap pihak rumah sakit dan UTD darah dapat melakukan berbagai upaya untuk membantu pasien yang membutuhkan darah.

Untuk mengantisipasi kekosangan darah di UTD RSUD dr Fauziah, PMI Cabang Bireuen akan segera mengadakan rapat pengurus. Tujuannya, untuk memperbanyak donor darah bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah, swasta, dan elemem masyarakat lainnya.

"Kita juga akan sosialisasi hal itu ke berbagai kalangan dengan tujuan mengajak masyarakat berpartisipasi dalam donor darah," kata Ketua PMI Cabang Bireuen, Murdani Yusuf.