Mahasiswa ITN yang Tewas Saat Ospek Disiksa Senior karena Membuang Nasi
Polres Malang memeriksa Paulus Maryono, penjaga keamanan Pantai Goa Cina, Sabtu (14/12/2013) malam,
TRIBUNNEWS.COM – Polres Malang memeriksa Paulus Maryono, penjaga keamanan Pantai Goa Cina, Sabtu (14/12/2013) malam, terkait kematian Fikri Dolasmantya Surya (19), mahasiswa ITN Malang saat mengikuti Kemah Bakti Desa (KBD), Sabtu (12/10/2013) lalu. Sehari sebelumnya, Paulus juga diperiksa di Polsek Sumbermanjing Wetan.
"Pertanyaannya di polres lebih mendalam dibanding di polsek, dan diulang-ulang, terutama mengenai jarak saya dan pemukulan Fikri. Ya, saya jawab apa adanya," jelas Maryono, Minggu (15/12/2013).
Menurut Maryono, saat itu Kamis (10/12/2013) pagi, ia berdiri sekitar dua meter dari tempat Fikri dihajar tiga orang di dekat toilet. Maryono melihat, seusai dibanting, tubuh Fikri ditendang. Saat korban tertelungkup, tubuhnya kembali ditendang kanan kiri hingga kena rusuknya. Namun siapa penendangnya, Maryono mengaku tidak kenal.
Satu-satunya orang yang dikenal di dekat situ adalah Natalia Damayanti, panitia seksi acara. Maryono mengaku bertanya ke Natalia soal penyiksaan tersebut. Saat itu, kata Maryono, Natalia menjawab bahwa Fikri membuang nasi. Tapi ia tak tahu, nasi apa dan alasan apa nasi itu dibuang. Menurutnya, untuk kebutuhan makanan mahasiswa ITN, panitia memesan katering ke Enggar, Ketua Pokwasmas Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Ketika ada kawannya mengabari kematian Fikri, Maryono berusaha mencari tahu. Tapi sepertinya info tersebut disimpan rapat. Sabtu itu juga, kegiatan dibubarkan padahal seharusnya ditutup Minggu (13/10/2013).
Maryono beranggapan, penanganan kasus saat itu terlalu lambat karena telah terjadi dua bulan yang lalu. "Saya kira, saat itu polisi bisa mencari informasi ke masyarakat. Banyak kok saksi kunci di masyarakat yang bisa dimintai keterangannya," komentarnya.
Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ni Nyoman Sri Efliandani menyatakan, sebanyak 112 mahasiswa baru jurusan Planologi yang mengikuti KBD akan diperiksa penyidik di kampus ITN Malang, Senin (16/12/2013). "Pemeriksaan ini agar bisa mendapatkan informasi lebih mendalam," jelas Ni Nyoman.