Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Warga Suku Anak Dalam Luka Diserbu Brimob dan Satpam Perusahaan Sawit

Puluhan warga Suku Anak Dalam, Jambi, menderita luka-luka akibat diserbu ribuan personel gabungan.

zoom-in Puluhan Warga Suku Anak Dalam Luka Diserbu Brimob dan Satpam Perusahaan Sawit
Kompas.com/Nasrullah
Ilustrasi: Suku Anak Dalam terkepung perkebunan sawit di Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, Jambi, Sabtu (6/10/2012). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Puluhan warga Suku Anak Dalam, Jambi, menderita luka-luka akibat diserbu ribuan personel gabungan Brigade Mobil, Satpol PP, tentara, dan petugas keamanan PT Asiatic Persada.

Tak hanya luka, permukiman mereka juga diratakan dengan tanah oleh personel gabungan tersebut.

Penyerbuan yang terjadi sejak tanggal 7 Desember tersebut, dilakukan sedikitnya 1.500 personel gabungan terhadap warga Suku Anak Dalam (SAD) yang berdiam di Desa Bungku,Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi.

Hal tersebut, diungkapkan seorang pendamping warga SAD bernama Andi Saputra, dalam rilis yang diterima Redaksi Tribunnews.com, Minggu (15/12/2013).

Penyerbuan itu sendiri, dilakukan dengan alasan melakukan penggusuran untuk menertibkan penggunaan lahan sawit perusahaan tersebut.

"Informasi itu kami dapatkan dari warga. Setelahnya, kami langsung ke lokasi, dan warga memang sempat melawan karena diancam kalau tidak meninggalkan desa itu," kata Andi Saputra.

Berita Rekomendasi

Sementara politikus Partai Nasional Demokrat Jambi, Tigor GH Sinaga, menuturkan pascapenggusuran itu, warga SAD juga tetap diintimidasi dan doteror.

"Warga, dilarang kembali ke daerah permukiman mereka. Bahkan, beberapa warga yang mencoba kembali diancam akan dibunuh," tuturnya.

Selanjutnya, kata dia, 500 pasukan gabungan TNI, Brimob/Polri, dan satpam PT Asiatic Persada kembali melakukan penggusuran dan pengusiran paksa terhadap warga SAD, Rabu (11/12/2013).

"Para penggusur menghancurkan rumah-rumah warga, termasuk rumah permanen. Selain itu, para penggusur mengintimidasi warga yang mencoba melawan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas