Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sumi Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai untuk Bersekolah

Sudah sepekan jembatan yang menghubungkan Dusun Parakan dengan Desa Kracak di Kabupaten Banyumas, ambrol.

zoom-in Sumi Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai untuk Bersekolah
Tribun Jateng/Fajar Eko Nugroho
Warga terpaksa turun dan melintasi Sungai Tujum di Banyumas karena jembatan ambrol, Jumat (20/12/2013). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho

TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Sudah sepekan jembatan yang menghubungkan Dusun Parakan dengan Desa Kracak di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, ambrol.

Setiap hari, ratusan warga harus menantang bahaya untuk melewati Sungai Tajum, yang alirannya cukup deras.

Jembatan penghubung itu melintang di atas Sungai Tujum sepanjang 60 meter. Saat jembatan itu ambrol, proses pembangunan sebenarnya sudah sampai tahap akhir sekitar 75 persen.

Namun, karena tiang penyangga jembatan tidak mampu menahan arus deras dengan volume tinggi ketika hujan yang terus menerus, tiang penyangga itu akhirnya ambrol sepanjang 30 meter.

Warga Dusun Parakan Desa Kracak Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Sumilir (7), mengungkapkan, bahwa ia merasa ketakutan saat akan menyeberang sungai tujum saat berangkat dan pulang sekolah.

"Saya memang takut menyeberang, tapi saya mau tetap masuk sekolah," ujar Sumi, kepada Tribun Jateng saat ditemui di sungai Tujum, (20/12/2013).

BERITA TERKAIT

Bocah yang masih duduk kelas 2 SD itu, juga selalu khawatir saat berangkat dan pulang sekolah yang nantinya di perjalanan harus melawati sungai tujum itu.

"Air sungainya kencang, batu kalinya yang buat lewat licin, saya takut kebawa arus," ucapnya dengan nada yang lirih.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas