TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Polresta Solo memperketat pengamanan tahun baru 2014 dengan menggelar razia di wilayah Tanjung Anom, perbatasan Solo Baru dengan Kota Solo, Jumat (27/12/2013) dini hari. Dalam razia tersebut Polresta Solo mengerahkan empat panser.

Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Sis Raniwati mengatakan razia menggunakan panser karena karena Solo menjadi sasaran teroris seperti yang disampaikan Kapolri.

“Kegiatan ini karena adanya peningkatan tingkat kerawanan. Tahun lalu kami juga pakai panser saat razia. Kami lakukan di perbatasan kota untuk mempersempit pergerakan masuknya pelaku tindak pidana maupun teroris ke Kota Solo,” ujarnya.

Pelaksanaan razia tengah malam, kata Sis, karena pelaku tindak pidana biasanya beraktifitas malam hari.

“Kami lakukan tadi pagi (kemarin) mulai pukul 23.00 sampai pukul 01.00, Jumat dini hari. Kadang juga pelaku kejahatan memindahkan kejahatan di malam hari, jadi kami lakukan tengah malam. Tapi soal waktu dan tempat razia masih tentatif tergantung tingkat kerawanan suatu wilayah,” ujarnya.

Dalam razia tersebut, lanjut Sis, pihaknya mengerahkan sekitar seratus personil gabungan TNI/Polri. “Dalam razia kemarin kami memeriksa 207 kendaraan roda dua, 117 kendaraan roda empat, 44 truk/pick up/mobil boks, dan dua bus. Mobil boks kami periksa barang bawaannya. Kemarin kami amankan 14 STNK, enam SIM, dan menyita tiga kendaraan roda dua,” ujarnya.

Sis mengatakan selain razia, pihaknya juga mengamankan pusat keramaian yakni pusat perbelanjaan kawasan wisata, dan gereja. “Di pusat perbelanjaan dan kawasan wisata saat ini makin ramai karena menjadi tujuan saat liburan ini,” ujarnya.

Adanya liburan sekolah, Natal, dan Tahun Baru 2014, kata Sis, terjadi kepadatan arus lalu lintas di Kota Solo. “Volume kendaraan yang masuk ke Solo semakin banyak. Selain karena liburan, juga saat ini masih suasana natal sehingga ada pendatang yang berkunjung sanak saudaranya di Solo,” ujarnya.

Sis mengatakan adanya kepadatan lalu lintas tersebut pihaknya telah melakukan beberapa pengalihan arus untuk mengurai kemacetan.

“Kayak jalan di Palur kondisinya sedang rusak, maka kendaraan besar kami alihkan ke ring road di Pagi dan Sore.Perbaikan jalan di Solo Baru juga menyebabkan kepadatan, sehingga diarahkan lurus ke wilayah Gading. Jalan-jalan kecil digunakan sebagai jalan alternatif. Kami juga telah berkoordinasi dengan Polres Sukoharjo terkait semakin meningkatnya kepadatan lalu lintas,” ujarnya.(gpe)