Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masih Liburan di Semarang? Mampirlah ke Warung Sate 29

Semarang punya warung sate jagoan, salah satunya Sate Kambing 29 di Jl Letjen Suprapto No. 29, di depan Gereja Blenduk.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Masih Liburan di Semarang? Mampirlah ke Warung Sate 29
net
Warung sate 29 di Jl Suprapto Semarang 

Tribunnews.com- Semarang punya beberapa warung sate jagoan, salah satunya Sate Kambing 29 yang berlokasi di Jl  Letjen  Suprapto No. 29, di depan Gereja Blenduk. Karena lokasinya di Kota Lama, warung ini cocok dikunjungi saat jam makan siang setelah berwisata di Kota Lama atau setelah mengunjungi Gereja Blenduk.

Saya tidak begitu fasih menilai enak tidaknya sebuah makanan. Bagi saya, yang menjadi patokan sebuah makanan enak atau tidak ya dari banyaknya pengunjung. Tentu saja harus melihatnya pas jamnya orang makan – entah pagi, siang, atau malam. Nah, saat beristirahat di taman samping Gereja Blenduk di kawasan Kota Lama Semarang di suatu siang yang terik, mata saya tertumbuk pada warung di seberang jalan. Saatnya makan siang dan warung itu terlihat ramai pengunjung. Rata-rata berombongan menggunakan kendaraan pribadi. Tanpa ragu saya pun langsung beranjak dari bangku taman dan menyeberang jalan.

Sate Kambing 29, begitu nama rumah makan yang menggunakan bangunan lama itu. Sebenarnya saya mengurangi makan makanan yang berasal dari hewani. Akan tetapi untuk kambing tidak. Alasannya  karena dendam pribadi. Dulu pernah cedera gara-gara kambing.

Sebelumnya saya tidak sadar bahwa Sate Kambing 29 begitu terkenal di Semarang. Penelusuran di dunia maya menyadarkan saya. Rumah makan ini sudah tersohor sebagai penyaji sate enak selama empat dasawarsa. Pemilik warung saat ini, Iwan, adalah cucu Yap Pak Yoe, pemilik pertama yang membuka warung tahun 1968. Sebagian besar karyawan warung sudah menjadi pelayan di sini selama belasan hingga beberapa puluh tahun. Jadi, tangan mereka sudah terlatih selama belasan tahun menyiapkan sate enak.

Di sini tersedia sate daging, sate campur, sate buntel, dan sumsum. Sate campur biasanya terdiri atas daging kambing dan jeroannya (hati, limpa, usus, torpedo). Sedangkan sumsum adalah bagian dalam tulang tulang yang disajikan dengan kuah gule, dimakan dengan cara disedot. Saya tergoda untuk mencoba sate campur. Sejenak melupakan yang namanya kolesterol. Meski ramai, pelayanannya tidak lamban. Tak seberapa lama pesanan sudah datang; dan memang, rasanya enak banget.

Sate Kambing 29 istimewa karena hanya menggunakan daging sate pilihan. Banyak bagian daging yang dibuang pada saat penyiapan bahan sate. Yang digunakan hanya bagian paha atas dan daerah punggung. Kedua bagian daging ini memang lebih empuk dari bagian lainnya. Bagian lain yang tidak masuk syarat keempukan daging hanya boleh dimasak untuk menu lain.

Selain sate kambing biasa, warung ini juga menyediakan sate buntel. Sate ini dibuat dari daging kambing cincang yang dibungkus dengan lemak kambing lalu dibakar. Setelah dicincang, daging kambing dicampur dengan bumbu. Setelah itu daging dibungkus dengan lemak tipis (gajih) lalu dibakar. Saat matang, daging sate buntel sama sekali tidak berbau prengus, teksturnya juga sangat lembut menggoyang lidah.

Berita Rekomendasi

Pembakaran sate dilakukan dengan sangat hati-hati. Proses pembakaran tidak menggunakan kipas angin seperti yang jamak dilakukan di banyak warung sate. Pembakaran dibantu dengan kipas tangan manual untuk menjaga bara tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Proses pembakaran memakan waktu sekitar 10 – 15 menit untuk mendapatkan kematangan yang pas. Harga sate di sini sedikit lebih tinggi daripada kebanyakan sate di warung lain karena memang tidak semua bagian daging bisa dipakai.

Selain sate, warung ini juga menyediakan balungan (terbuat dari bagian tulang kambing). Menu terakhir ini pun dibuat dengan proses yang cukup lama. Tulang sendi kaki dimasak selama delapan jam hingga dagingnya cukup empuk dan menghasilkan kaldu yang pekat. Proses perebusan ini biasanya dilakukan mulai pagi hari pukul 04.00 sampai menjelang jam makan saing. Dari lamanya proses perebusan ini saja kita bisa melihat bagaimana warung ini selalu berusaha menyajikan yang terbaik bagi pelanggan. Untuk semua menu di atas, warung Sate Kambing 29 biasanya membutuhkan sekitar 40 kg daging tiap hari. (Wisata Jajan Solo-Semarang/Yds)

Sate Kambing 29
Jln. Letjen Suprapto No.29
(depan Gereja Blenduk)
Telp. 024-3549692
Buka tiap hari pukul 08.00 – 21.00

Tags:
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas