Helikopter yang Jatuh di Brastagi Disewa oleh RS Efarina
perjalanan tersebut tidak bisa diselesaikan karena helikopter tersebut jatuh sesaat take off
Penulis: Eri Komar Sinaga
TRIBUNNWES.COM, JAKARTA - Helikopter jenis bell 206 yang jatuh di dekat Rumah Sakit Efarina Etaham di Brastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, awalnya hendak kembali ke Simalungun.
Namun, perjalanan tersebut tidak bisa diselesaikan karena helikopter tersebut jatuh sesaat take off meninggalkan Brastagi.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Harry Bakti Gumay, mengatakan helikoter tersebut berangkat dari Simalungun menuju Berastagi pukul 10.05 WIB dan tiba di RS Efarina 10.34 WIB.
"Tujuh menit atau 10.41 berangkat lagi dengan membawa pelang tiga penumpang. Pada waktu dia naik, baru naik lagi, terus jatuh. Jadi itu kondisinya seperti itu," ujar Harry kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Menurut Harry, helikopter tersebut adalah milik PT Derazona Air Service yang bermarkas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
"Itu pesawat Derazona dicarter oleh rumah sakit itu. Kantornya pusatnya di Halim," kata dia.
Walau belum mengetahui penyebab kecelakaan, Harry mengatakan kondisi helikoter carteran tersebut dalam kondisi bagus dan terkontrol.
Mengenai helipad di atas rumah sakit, Harry mengatakan itu normal saja sebab pada pada dasarnya helikopter bisa mendarat dimana-mana.
"Ini normal tidak ada masalah. Heli itu bisa aja landing di mana-mana, di lapangan juga boleh. Kita belum tahu kondisi helipadnya," kata Harry.
Sekedar informasi, helikopter berpenumpang lima orang tersebut adalah pesawat kecil dengan jenis bell 206 BII . Helikopter tersebut jatuh di dekat Rumah Sakit Efarina Etaham milik Bupati Simalungun, Jopinus Ramli Saragih.
Helikopter tersebut jatuh sesaat setelah take off dari helipad di RS Efarina. Kecelakaan itu mengakibatkan meninggalnya teknisi helikopter.