Pemain Saham di Yogya Tambah 2.090 Orang
Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY mencatatkan pertambahan investor mencapai 2.090 orang.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNNEWS .COM, YOGYA - Investor pasar modal di Yogyakarta, terus mengalami kenaikan. Selama 2013 lalu, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY mencatatkan pertambahan investor mencapai 2.090 orang.
Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY, Irfan Nooor Riza mengatakan penambahan jumlah investor tersebut menjadi angin segar untuk investasi pasar modal di Kota Gudeg. Terlebih mulai 6 Januari 2014 mendatang mulai berlaku perubahan lot size
“Nantinya satu lot yang sebelumnya ditetapkan 500 lembar, berubah menjadi 100 lembar. Nah dengan lot yang makin terjangkau , minat untuk berinvestasi di pasar modal juga terus tumbuh,” jelasnya, Jumat (3/1).
Menurutnya, pertumbuhan basis investor lokal tersebut dirasakan sangat perlu karena dengan makin kuatnya investor lokal, nantinya tidak lagi melulu bergantung dengan investor asing. Saat ini perbandingan investor asing dan lokal masih 60 banding 40.
“Data yang kami kumpulkan dari sejumlah sekuritas, sampai Desember 2013 lalu total investor di Yogya mencapai 7.479 investor. Kami yakin pada tahun 2014 ini, jumlah investor mampu menembus 10 ribu,” harapnya.
Selain peningkatan jumlah investor, transaksi juga mengalami peningkatan meski cenderung mengikuti sentimen pasar. Sepanjang tahun 2013 rata-rata transaksi mencapai Rp225 miliar per bulan atau tumbuh sekitar 10 persen dibanding rata-rata tahun 2012.
Irfan menambahkan terkait Pemilu yang akan digelar pada 2014 ini, selama tidak ada goncangan politik dan stabilitas keamanan terjaga, tidak akan terlalu mempengaruhi perilaku investor pasar modal.
“Kalau Pemilu nanti tetap aman dan kondusif maka yang terjadi stabilitas ekonomi akan semakin membaik dan menggairahkan sektor investasi pasar modal,” ungkapnya.(vim)
BEI Incar Transaksi Saham Rp7 Triliun per Hari
YOGYA, TRIBUN – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) siap memberlakukan pengurangan jumlah lot saham di tahun ini dari 500 menjadi 100 saham. Langkah itu diharapkan akan mendongkrak nilai transaksi saham harian.
"Kami memperkirakan dengan pengurangan ini dapat meningkatkan transaksi harian saham hingga Rp7 triliun per hari," kata Direktur Utama BEI Ito Warsito dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/1).
Diakuinya, rata-rata nilai transaksi harian saham periode Januari-Desember 2013 berkisar Rp6,25 triliun, meningkat sebesar 37,68 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2012 sekira Rp4,54 triliun.
Ito menambahkan pengurangan lot saham ini diharapkan akan menggairahkan perdagangan pasar modal. Seperti halnya langkah memajukan jam transaksi perdagangan saham pada beberapa waktu lalu.
"Ini akan menambah likuiditas. Tujuannya sama seperti halnya saat jam perdagangan yang dimajukan dari jam 09.30 WIB menjadi 09.00 WIB, bakal lebih banyak transaksi," jelasnya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Lily Widjaja menambahkan melalui langkah yang dilakukan BEI ini, pihaknya optimis akan mampu mendongkrak jumlah investor domestik.
"Masyarakat akan lebih mudah dalam membeli saham yang diinginkannya sehingga, pasar modal ke depan akan dipenuhi oleh investor domestik," jelasnya.
Lily mencontohkan, misalnya saat ini satu lot sebesar Rp1 juta dan jika lot saham dikurangi nantinya, satu lot bisa Rp200 ribu rupiah. "Ini akan terjangkau bagi masyarakat," imbuhnya.
Menurutnya, penurunan jumlah lot saham juga mendukung pemerintah dalam programnya yakni cetak biru leterasi keuangan nasional. "Ini sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong keuangan yang dapat dipahami dan diakses oleh masyarakat dengan mudah," ucapnya.
Pada 6 Januari 2014 peraturan BEI terkait penurunan jumlah lot saham dari 500 saham per lot menjadi 100 per saham akan berlaku efektif. Tujuannya peraturan ini, untuk meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia.(vim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.