Elpiji 12 Kg di Melawi Rp 160 Ribu
Harga elpiji 12 kg di Kabupaten Melawi mencapai Rp 155 ribu sampai Rp 160 ribu pertabung, setelah Pertamina mengumumkan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Harga elpiji 12 kg di Kabupaten Melawi mencapai Rp 155 ribu sampai Rp 160 ribu pertabung, setelah Pertamina mengumumkan kenaikan harga beberapa waktu lalu. Kondisi ini mengakibatkan sejumlah masyarakat beralih menggunakan elpiji 3 kg.
Kasi Pengawasan dan Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Melawi, Sri Purnawati berharap, pihak terkait bisa memasok elpiji 3 kg sebagai alternatif, sebab tidak menutup kemungkinan yang biasanya menggunakan gas 12 kg pindah ke gas 3 kg.
"Kalau bisa stok tabung gas 3 kg harus tersedia, jadi tidak menyulitkan masyarakat yang akan memanfaatkan gas 3 kg sebagai gantinya," kata Sri Purnawati, Minggu (5/1/2014).
Sri mengungkapkan, kenaikan harga elpiji 12 kg ini memang sedikit banyak berdampak pada daya beli masyarakat Kabupaten Melawi. Jika sebelumnya mereka menggunakan gas elpiji 12 kg sekarang beralih kepada gas 3 Kk, meskipun tidak semuanya.
"Memang sebagian ada yang sudah menggunakan gas 3 kg, namun kalau saya amati itu hanya untuk cadangan saja," katanya.
Saat ditanya bagaimana pengawasan yang dilakukan dinas terkait kepada para konsumen yang sudah mampu namun berpindah ke gas 3 kg dengan kenaikan ini. Sri justru berpandangan lain, dia memperkirakan kenaikan ini merupakan upaya pemerintah agar masyarakat mau menggunakan gas 3 kg.
"Sebab selama ini masyarakat yang mau menggunakan gas 3 kg ini kan masih sedikit, karena takut meledak dan lain sebagainya. Bisa jadi kenaikan ini untuk mengalihkan masyarakat supaya mau menggunakan gas 3 kg. Itu pandangan saya saja, namun belum tentu demikian," katanya.
Kabar kenaikan gas 12 kg yang dilakukan oleh Pertamina beberapa waktu lalu ternyata belum banyak diketahui oleh masyarakat. Khususnya mereka yang ada di pelosok Kabupaten Melawi.
"Memang sudah naik kah gas 12 kg, saya belum tahu ini, nanti ya saya tanya dulu dengan orang rumah," kata Kades Ella Budiono dihubungi Tribun Pontianak (Tribunnews.com Network), melalui ponselnya.
Hal senada disampaikan Kades Kerangan Purun Wando, dia mengaku belum tahu dengan kenaikan harga elpiji 12 kg.
"Belum tahu, sebab harganya masih seperti biasanya, Rp 130 ribu per kilogram," katanya.
Baik Budiono dan Wando berharap kepada pemerintah bisa melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum menaikkan harga elpiji, supaya masyarakat tidak terkejut. Disamping itu dengan adanya sosialisasi masyarakat bisa melakukan persiapan.
"Seperti dulu penggunaan gas 3 kg juga ada sosialisasinya, kenapa sekarang tidak ada sosialisasi, jadi kami tidak tahu padahal harganya naik cukup tinggi," katanya. (ali)