Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Air Bekas Nyuci Benda Pusaka Jadi Rebutan Warga

Warga rebutan air bekas siraman benda pusaka yang akan digunakan untuk panjang jimat.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Air Bekas Nyuci Benda Pusaka Jadi Rebutan Warga
TRIBUN JABAR/IDA ROMLAH
DIBERSIHKAN - Puluhan abdi dalem membersihkan benda pusaka dalam upacara siraman panjang jimat di Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu (8/1). Benda pusaka itu akan digunakan untuk wadah makanan saat upacara panjang jimat pada puncak muludan, 14 Januari 2014. 

TRIBUNNEWS.COM CIREBON,  - Upacara adat di lingkungan keraton tak pernah luput dari perhatian warga, termasuk upacara siraman panjang jimat di Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu (8/1). Puluhan warga dari berbagai daerah berdatangan guna menyaksikan jalannya upacara.

Namun warga tak bisa melihat prosesi upacara siraman panjang jimat dari jarak dekat. Antara tempat siraman dengan tempat berdirinya warga terhalang sekat berupa dinding tembok. Warga pun harus puas hanya menyaksikan dari balik jendela yang terbuka.

Seusai upacara, barulah pintu dibuka. Warga pun leluasa masuk ke ruangan tempat digelarnya siraman panjang jimat. Saat seperti inilah warga rebutan air bekas siraman benda pusaka yang akan digunakan untuk panjang jimat. Dengan membawa botol dan kantong plastik, warga berlomba-lomba mengambil air bekas siraman dalam jumlah banyak.

"Biar berkah," ujar Sahmud (50), asal Subang. Ia percaya, air bekas siraman benda pusaka dapat memberi keberkahan hidup. Lebih-lebih air tersebut bersumber dari dua mata air yang ada di komplek Keraton Kasepuhan.

Sahmud berujar, air bekas siraman benda pusaka akan dibawa ke kampungnya di Subang. Air itu untuk cuci badan dan menyiram tanaman padi agar tanaman tumbuh subur.

Sementara itu, Sa'ud (45) mengaku rutin ziarah ke Keraton Kasepuhan menjelang dan saat muludan. Ia pun tak pernah absen mengambil air bekas siraman panjang jimat.

Berita Rekomendasi

Panitia Muludan mengaku tak bisa melarang kebiasaan warga mengambil air bekas siraman panjang jimat. Sebab warga begitu antusias menyaksikan jalannya upacara dan begitu percaya jika air tersebut bisa memberi keberkahan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas