Hendro Tidak Tidur Semalaman Akibat Banjir dari Tanggul Jebol
Hendro Sugeng (48), Grobogan, terlihat sibuk membersihkan rumahnya dari sampah yang terbawa banjir pada Selasa (7/1/2014).
Laporan Wartawan Tribun Jateng M Zaenal Arifin
TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN - Hendro Sugeng (48), warga RT 2 RW 5, Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Grobogan, terlihat sibuk membersihkan rumahnya dari sampah yang terbawa banjir pada Selasa (7/1/2014).
Rumahnya, merupakan satu dari ratusan rumah di Desa Ngroto yang terendam banjir akibat tanggul Desa jebol.
"Selasa malam tadi, diberitahu warga lain kalau tanggul di pinggir desa jebol. Kemudian air cepat sekali masuk ke rumah," katanya, Rabu (8/1/2014).
Saat air memasuki rumahnya, Hendro kemudian cepat-cepat menyelamatkan barang berharganya seperti barang elektronik agar tidak rusak. Karena banyaknya air yang masuk, genangan air di rumahnya semakin meninggi.
"Saya sampai tidak tidur menyelamatkan barang-barang. Saya khawatir karena airnya terus meninggi sampai lutut," ujarnya.
Dia menceritakan, banjir di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug terjadi sekitar jam 23.00, Senin (6/1). Ketika itu, terjadi hujan lebat dan mengakibatkan sungai Tuntang meluber dan mengakibatkan dua tanggul Jebol.
Dia berharap, pemerintah daerah atau pusat meninggikan dan melebarkan sungai tuntang. Selama ini, banjir yang sering terjadi karena tanggul terlalu kecil dan kedalaman sungai yang mulai dangkal.
Camat Gubug Teguh Harjo Kusumo mengatakan, tanggul yang jebol ada dua lokasi. Tanggul pertama jebol sepanjang 10 meter dengan kedalaman 3 meter dan tanggul kedua tidak jauh dari lokasi yang sama juga jebol sepanjang 15 meter.
"Jebolnya tanggul itu merendam sembilan RT yang berada di RW 5 dan RW 6. Banjir ini juga menggenangi belasan hektare sawah tanaman padi yang baru ditanam satu minggu," katanya.