Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ali Fauzi, Pelaku Bom ATM Karangploso Hanyalah Simpatisan

Ali Fauzi, mantan pentolan JI yang juga instruktur perakit bom hanya aksi teror yang dilakukan oleh simpatisan Abu Bakar Ba'asyir.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Ali Fauzi, Pelaku Bom ATM Karangploso Hanyalah Simpatisan
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO/HAYU YUDHA PRABOWO
LEDAKAN ATM - Polisi mencari barang bukti peledakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri di Jalan Kertanegara, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Kamis (9/1/2014). Polisi masih mendalami kasus peledakan ATM ini, apakah pencurian atau tindakan teror. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

TRIBUNNEWS.COM , LAMONGAN -Terjadinya ledakan di ATM Mandiri Jalan Kertanegara Karangploso, Kabupaten Malang, Kamis (09/01/2014) menurut Ali Fauzi, mantan pentolan Jamaah Islamiyah (JI) yang juga instruktur perakit bom hanya aksi teror yang dilakukan oleh simpatisan Abu Bakar Ba'asyir.

”Kalau menurut saya mereka bukan anggota dari kelompok teroris yang tertangkap di Tangerang Selatan,”kata Ali Fauzi kepada Surya, Kamis (9/1/2014) saat dikonfirmasi terkait munculnya ledakan bom di ATM Malang.

Bahkan dari analisanya, mereka itu hanyalah simpatisan yang kecewa berat dan  tidak puas dengan tudingan bahwa buku Abu Bakar Ba’asyir (ABB) menjadi pemicu munculnya kelompok teroris  Tangerang Selatan. Simpatisan ini tidak terima dengan penilaian – penilaian semacam itu.

Penilaian itu bahkan, tegas Ali Fauzi juga ditegaskan petinggi Polri yang muncul lewat berbagai media cetak maupun elektronik. Artinya, mereka tidak mau dan tidak puas  adanya anggapan kalau pelaku yang tertangkap di Tangerang itu lantaran terprovokasi atas tulisan dalam buku Tadzkiroh karya Abu Bakar Ba'asyir.

”Jadi ledakan bom di ATM Mandiri Malang itu sekedar aksi teror dan bukan ingin merampok uangnya,”ungkap Ali Fauzi, adik kandung Bomber Bali, Amrozi.

Mereka hanya ingin aksi sekejapnya  bisa didengar di seluruh dunia yang dalam hitungan detik ledakan di ATM Malang itu didengar dunia luar, seperti Amerika. Dasar para pelaku itu hanyalah karena tidak terima atas pendapat sejumlah kalangan dan petinggi polri yang menilai Abu Bakar Ba’asyir memprovoksi atau sebaliknya pelaku Tangerang terprovokasi  Abu Bakar Ba’asyir.

Dan para pelaku teror bukan bermaksud untuk merampok uang yang ada di ATM. Setidaknya, lanjut Ali Fauzi, itu bisa dilihat dari aksinya, dua orang yang menumpang sepeda motor memasang bom lalu ditinggalkan.”Ya hanya efek ledakan saja yang mereka inginkan. Bukan uangnya,”ungkap Ali Fauzi.

Berita Rekomendasi

Bom Buta
Makanya, begitu ATM  meledak, pelakupun tidak perduli apakah ada uang atau tidak di dalam ATM itu. Mereka pergi begitu saja. Dan kalau berniat merampok, tentu pelakunya akan pasang strategi. Ini hanyalah sebuah teror, pelaku tidak menginginkan  ada korban jiwa.“Ini kalau saya istilahkan bom buta, karena tidak ada target,”tambahnya.

Dari analisa hasil ledakan serta dampak yang ditimbulkan, Ali Fuzi menilai pelakunya tidak ahli dalam merakit bom. Pembuat bom sekelas itu masih banyak dijumpai, apalagi untuk merakit bom yang beratnya hanya 1 sampai 2 kg.

Ali Fauzi menolak aksi teror di ATM Mandiri Karangploso Malang itu dikaitkan dengan Pondok Pesantren yang radikal. Radikal tidak bias diartikan mencetak teroris.

Tapi sejatinya, pelaku peledakan bom di ATM itu bukanlah orang yang tergabung dalam kelompok Tangerang, termasuk 6 teroris yang ditembak mati Densus 88 Anti Teror beberapa waktu lalu. Bahkan mereka yang dalam testimoni melawan toghut dan menghalalkan perampokan juga bukan atas  pemahaman buku Tadzkiroh karya ABB . Tetapi pemahaman terhadap langkah sahabat Nabi Muhammad, yakni Abu Basyir.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas