Mahasiswi Methodis Medan Menangis di Hadapan JK
Sisca dan Rosy, dua mahasiswi Universitas Methodis Medan, menangis di hadapan Ketua PMI, M Jusuf Kalla. Ada apa?
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, KABANJAHE - Sisca dan Rosy, dua mahasiswi Universitas Methodis Medan, menangis di hadapan Ketua PMI, Muhammad Jusuf Kalla, yang berkunjung ke posko pengungsi Sinabung di Gereja Kristen Batak Karo, Rabu (8/1/2014) pagi.
Keduanya sudah satu bulan meninggalkan kampus karena tidak mampu membayar biaya kuliah. Kebun keluarganya, yang selama ini menjadi sumber penghasilan pokok, sudah dilalap awan panas Sinabung.
"Kami tidak berani datang ke kampus karena sudah tidak membayar kuliah sejak mengungsi. Kebun orangtua kami rusak akibat debu Gunung Sinabung. Jadi, kami minta bantuan keringanan uang kuliah," kata Sisca, yang datang bersama rekannya Rosi.
Menurut Sisca, biaya kuliahnya Rp 1 juta per semester.
"Kami ada sekitar 40 mahasiswi."
Mendengar keluhan itu, Kalla terlihat mencatat dan lantas berjanji akan membantu. Rombongan Kalla disertai Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat Soemarsono, sejumlah pakar dan Ketua PMI Sumut Rahmat Shah.
Selain pengamat sosiologi politik Thamrin Thamagola, dalam rombongan ini terdapat pakar manajemen Rhenald Kasali, pakar kebijakan umum Andrinov Chaniago, dan Pembantu Rektor II Universitas Paramadina Wijayanto Samirin.
Rombongan Kalla tiba dari Palembang dan langsung ke Desa Perteguhen, Kecamatan Simpang Empat, Karo, Selasa malam. Kalla dan rombongan mencoba melihat erupsi Sinabung, tetapi pandangannya terhalang cuaca malam.
Sedangkan seorang ibu pengungsi di Gereja Katolik Kabanjahe yang diberi kesempatan berbicara, mengatakan."Tentu, kedatangan Pak JK bersama rombongan digerakkan oleh Tuhan. Tabungan kami sudah habis untuk hidup di lokasi pengungsian. Terima kasih atas bantuannya." .
Di Masjid Agung Kabanjahe, Kalla juga menemui sekitar 600 pengungsi. "Saya ikut prihatin dengan kondisi bapak dan ibu semua. Kita semua tidak tahu sampai kapan Gunung Sinabung ini erupsi. Tetapi, doa saya, semoga cepat selesai dan berakhir dengan baik sehingga semuanya bisa kembali ke desa tanpa kekurangan suatu apapun."
Kalla, PMI dan PMI Sumut memberikan sejumlah bantuan, antara lain obat-obatan, bahan makanan. Ada pula bantuan berupa material bahan bangunan yang bakal digunakan saat erupsi Sinabung kembali normal.