Memed Nekat Curi Gas Elpiji Demi Masak Nasi Goreng
Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga gas 12 kilogram, ternyata ikut berimbas meningkatnya kriminalitas masyarakat.
Laporan Wartawan Sriwijaya Post Andi Wijaya
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga gas dalam kemasan tabung 12 kilogram, ternyata ikut berimbas meningkatnya kriminalitas masyarakat.
Setidaknya, kausalitas dua kasus tersebut terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Adalah M Hendri alias Memed (22), yang nekat mencuri gas dalam tabungan kemasan gara-gara tak mampu membelinya untuk memasak nasi goreng.
Warga Jalan Tangga Takat Lorong Amilin R Keluruhan Tangga Takat, Kecamatan SU II, Palembang, tersebut kedapatan mencuri tabung gas elpiji 3 kilogram milik tetangganya sendiri.
Ia diamankan jajaran Polsek Seberang Ulu II, Palembang, Rabu (8/1/2013) sekitar pukul 00.30 dini hari.
Aksi pencurian tabung gas itu, dilakukan Memed karena dirinya tidak memiliki uang untuk membeli nasi goreng. Ia juga tak mampu membeli gas elpiji 12 kg. Sedangkan gas 3 kg sulit dicari karena habis diborong warga.
"Saya tidak mencuri tabung gas yang 12 kg, yang harganya telah dinaikkan Pertamina. Saya memilih tabung yang kecil atau 3 kg, karena tak berat dan mencolok saat dicuri. Tabung itu milik tetangga saya, Fajrin (23)," tutur Memed.
Saat diperiksa polisi, Memed mengaku berani melakukan aksinya karena dalam keadaan mabuk akibat mengisap lem.
"Saat itu pintu kontrakan tetangga saya longgar, dan mudah dibuka. Karena terlihat mudah terbuka, jadi saya berani untuk mencuri tabung gas tersebut," ujar tersangka ketika ditemui di Mapolsekta SU II.
Aksi tersebut, kata tersangka merupakan kali kedua mencuri tabung elpiji di kontrakan. Setengah tahun lalu, ia pernah juga mencuri tabung 3 kg.
"Kemudian tabung gas itu saya jual seharga Rp 90 ribu di warung nasi goreng Pak De kawasan Tangga Takat, tempat saya biasa makan," tuturnya.