Endarsih Dibangunkan Ledakan Bom ATM Mandiri
Endarsih (50), masih tertidur di warungnya, saat terjadi ledakan di ATM Bank Mandiri, Kamis (9/1/2014).
Laporan Wartawan Surya David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Endarsih (50), masih tertidur di warungnya di Jalan Kertanegara 85, Karangploso, Kabupaten Malang, Kamis (9/1/2014) sekitar pukul 02.15 WIB.
Namun, pemilik Warung Ndeso ini sontak terbangun karena dikejutkan oleh suara ledakan, yang memekakkan telinga dari depan rumahnya.
Kerasnya ledakan menimbulkan getaran di kaca ruko tempatnya berjualan. Endarsih bergegas ke luar ruko, dan melihat apa yang terjadi. Saat itu bilik ATM Mandiri di depan rukonya sudah berantakan.
"Begitu saya keluar, asap putih tebal sudah mengelilingi ATM. Saya melihat beberapa satpam berlarian seperti bingung," cerita Endarsih.
Lokasi bilik ATM tersebut, berada di sebelah kiri gerbang masuk PT Arthawena. Dahsyatnya ledakan membuat kerangka bilik ATM sisi depan, terlempar 10 meter hingga menyeberangi Jalan Kertanegara yang sedang sepi.
Sementara gagang pintunya terlempar sejauh 20 meter, hingga mencapai area ruko di depannya. Demikian juga kaca beterbangan hingga radius 20 meter.
Serpihan kaca memenuhi halaman ruko dan Rumah Makan Pak Sholeh yang ada di sisi kirinya. "Untungnya saat itu tidak ada orang yang lewat. Kalau pas ada orang lewat mungkin kena kaca," ucapnya.
Menurut Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Adi Deriyan Jayamarta, ledakan terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. "Kami masih melakukan penyelidikan, jadi belum tahu penyebab ledakan," ujar Adi, yang memimpin pengamanan.
Puluhan polisi dikerahkan menyisir lokasi ledakan. Mereka menyebar di sekeliling bilik ATM yang hancur. Dengan teliti setiap material di antara serpihan kaca ditandai dengan lingkaran kapur.
Penyisiran dilakukan terus meluas hingga radius sekitar 20 meter dari titik ledakan. Namun belum ditemukan benda yang menunjukan material peledak yang digunakan.
Seorang polisi, bahkan menyisir hingga ke area persawahan, yang berjarak 50 meter dari bilik ATM. "Ada empat sidik jari," seru seorang polisi.
Terlihat empat bekas jari di bagian bawah kiri mesin ATM. Namun tim dari Polres Malang hanya menandai sidik jari tersebut. "Nanti biar tim Polda yang menangani," ujar seorang perwira.
Sekitar pukul 08.15 WIB, Wakapolda Jawa Timur Brigjen Suprodjo WS tiba di lokasi ledakan. Berselang lima menit, rombongan tim Gegana Polda Jatim tiba dengan peralatan lengkap. Tim yang terdiri dari 10 orang ini segera menyisir lokasi ledakan.
Garis polisi yang sebelumnya hanya radius 10 meter, kini diperlebar hingga radius 50 meter. Empat orang anggota Gegana fokus di area bilik ATM yang berantakan. Dengan metal detektor, mereka memilah setiap benda mencurigakan. Penyisiran juga dilakukan hingga atap ATM.
Seusai tim gegana memastikan tidak ada bahan peledak, giliran tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Surabaya melakukan olah TKP. Tim ini mencari setiap material asing, yang bukan bagian dari bilik ATM. Mereka bekerja hingga pukul 14.00 WIB.