TRIBUNNEWS.COM , BOJONEGORO - Penyebab bocornya sumur Sukowati 29 di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro akhirnya diketahui.

Kapolsek Kapas AKP Supriyono, saat dikonfirmasi SURYA Online, Selasa (14/01/2014) siang, menyebutkan kebocoran disebabkan kondisi palep atau kran sumur gas yang terbuka. Sumur ini terbuka karena tersumbat oleh plat besi yang terjatuh di mulut sumur.

"Korban saat mau menutup palep menghirup bau minyak mentah yang menyengat," kata Supriyono pada SURYA Online.

Korban, lanjut Supriyono, bernama Yayat, sebelumnya disebut Ayat.

"Korban ini pingsan, lalu saat dibawa ke rumah sakit sudah sadar," jelas perwira polisi dengan tiga balok di pundak ini.

Supriyono menjelaskan kondisi kebocoran gas itu saat ini sudah dikendalikan lagi. Tak sampai satu jam, setelah kebocoran diketahui, petugas di lapangan Sukowati sudah menutup lagi sumur itu.

"Hanya beberapa menit saja kebocoran terjadi," jelasnya.

Kendati demikian, kebocoran gas yang berupa Hidrogen Sulfida di lokasi pengeboran gas milik perusahaan patungan, Joint Operating Body Pertamina dan Petrochina East Java sudah terlanjur terjadi.

Beberapa warga yang mencium gas tersebut mengalami rasa mual dan pusing ketika hendak menunaikan ibadah Maghrib. Bau yang menyerupai telur busuk itu tercium hingga radius satu kilometer.